Senin, 23 Januari 2017
Rabu, 04 Januari 2017
Dari Farm House hingga ke The Lodge (banyak Rasa di Bandung)
Dinda kerja dikantor yang sangat sangat baik, libur panjangnya 2 kali setahun saat idul fitri dan natal, uda mau akhir tahun ney bentar lagi libur natal dan tahun baru seminggu, lumbayan lama kan belum lagi banyak bonus juga yang keluar, waaawww aseekk beud kan.
Tadinya uang bonus itu mau dipakai ajak keluarga suami dan ade dan ponakan dinda pergi ke pantai ke pengandaran namun karena satu dan lain hal kita ga jadi liburan ke pantai, jadinya stay at home tapi anehnya duit bonus ko abis juga ya hahahahahahah #gigitjarisambildagorinkepalaketembok
Karena gak mau waktu libur ini terbuang percume akhirnya dinda mutusin buat keliling lembang ke tempat" yang ingin dinda kunjungin untungnya si Della Setiani mau memenin dinda dan sekalian aja dinda ajak ade dan ponakan buat jalan, rencana awalnya kita mau ke Farmhouse, Audrey Scienic Dining, Maribaya Lodge, Lereng Anteng dan Samsob Shabu
Kita start dari jam 9 (dari setiabudi) kita langsung capcus ke Farmhouse, sebenernya dinda pernah kesini juga sey tapi yang lain belum pernah so mampir juga lah kita kesini. Kita pergi hari rabu berharap farmhouse gak terlalu penuh biar kita bisa santaiiiii disana but Oh My God gileee penuh bangettt padahal kita dateng uda pagian loh :(
Kita parkir di halaman rumah warga gitu karena banyak banget mamang parkir yang nunjuk"in parkir dihalaman warga. Masuklah kita ke sebuah halaman warga dan kita parkirkan motor kita disana tanpa tau berapa tarif parkir disana, pas dikasi tiket parkir terpampang nyata tarif yang dikenakan untuk parkir motor senilai rp.10.000,- Busyeeettt daaaaaa dan parkir mobil rp.25.000 cepet kaya tuh mamang parkirnya. Dan setelah jalan beberapa langkah dari tempat parkir itu terlihatlah flag parkir dan tertulis "Parkir Motor 5.000, Mobil 10.000" yaelaaahhhh kalo tau dinda parkir aja disini tapi masa iya harus dipindahin parkirnya jadi double downk. Sudahlaahhh tak perlu panjang membahas tentang parkir ini yang bikin gondok
Sebelum masuk Farmhouse kita beli tiket dulu ya 20K yang mana tiket bisa ditukar dengan zuzu atau potongan makan di resto, inget tiket ga bisa di gadein di BPRKS heuuu
Kita langsung tuker tiket dengan zuzu murni rasa coklat dan strawberry rasa susunyaaaa hemppp hemmppp dingin sey nyegerin, tapi kata mereka yang suka susu, rasa susunya kurang kerasa.
Setelah nyusu kita telusuri bagian depan Farmhouse melewati gang kecil dengan kiri kanan tanaman pagar #bukanpagarmakantanamanya sepanjang gang ada mba dan mas yang berkostum" yang bisa kita ajakin photo unik mulai dari costum indian, halowen, dan ikon yang serem" ikon luar negri ya, kaya fredy dan jackson gt dan lain sebagainya, kita ga photo bareng mereka da hoream ngantrinya hahaha, kita berjalan menuju gembok cinta ala" paris gitu, karena penuhnya pengunjung membuat suasanya tidak kondusip ceuu, kita di photo backgroundnya kebayakan punggung dan bujur batur hehehe
Baginilah penampakan Gembok Cinta, kita bisa beli Gemboknya disini Cintanya beli dmn ya ?
Setelah juprat jempret disini yang emang ga bisa dikonsep mau berfoto ala" selebgram karena banyaknya mahluk hidup yang berkeliaran disini, suasana hutan pinus yang asri penuh ketenangan urung didapatkan. Berlanjutlah kita hunting foto ke rumah mini Hobit yang ngga terlalu rame biar kita bisa duduk" manis.
Assalamualaikum, Frodo nya ada ?
Tak lama berselang datanglah segerombolang emak" yang berebut foto di spot diatas, terusirlah kami dari sana dan explore tempat yang lain.
Apakah photo" diatas memberikan kesan Bandung rasa Eropa ? Tidak ? Oh sudah kuduga
Dinda ga ngerti kenapa adik dinda berpose seperti ituhhh
Ini ma ga akan nyangka di eropa kan yah :D #LOL
Buat ngosongin lorong ini tuh sesuatu bangget
Entah apa tujuan orang ke Farmhouse, karna penasaran kah ? karena ingin susu kah ? ingin hunting photokah ? ingin meresa seperti di eropa kah ? Entah lahh yang pasti tiket masuk 20.000 include susu mursidahlah untuk sekedar memenuhi rasa penasaran. Mungkin bila gak terlalu rame bisa hunting photo ala" eropa disini, kemanapun kalau objek wisatanya terlalu penuh bukan keindahan dan ketenangan yang kita dapat namun karesanganlah yang akan terjadi.
Setelah puas mengelilingi Farmhouse yang memang ga terlalu besar beranjaklah kita untuk makan siang di Audrey Scenic Dining, cukup dekat sebenarnya dari Farmhouse namun karena kita nyasar jadinya lambreta, dari Farmhouse ikuti saja arah menuju pasar Lembang lalu belok kiri ke arah ciater, setelah belokan arahkan kendaraan anda kesebelah kanan, Komp Panorama Indah bersebelahan dengan Hotel Grand Paradise, jangan sampe kelewatan kayak kita.
Audrey Scienic Dining katanya sey Bandung rasa Ubud, tibalah kita disana
Beginilah pintu masuknya, uda Bandung rasa Ubud belum ?
Dari sini ketengan mulai terasa, masuklah kami lebih dalam lagi ke arah restoran tempatnya tidak terlalu besar namun tatanannya apik banget kerasalah seperti di Ubudnya. Teteh" waitresnya pada pake kebaya ala" bali gitu. Untuk harga makanan not bad ga terlalu mahal, kita bertiga pesen Ayam Taliwang 36K della setiani pesen Telor Tahu 20K. Untuk rasa menurut dinda ga terlalu tested padahal sebelumnya dinda uda bayangin rasa bumbunya melimpah ruah dalam lidah secara Audrey ini kalo ga salah kontestas ajang masak gitu deh #bukanindonesiaidol #bukanxfactor
Untuk porsinya lumbayan besar, ayamnya besar namun kurang kerasa bumbunya, kangkung plecing dan sambelnya juga terasa hambar, sayang sekali yaaaa padahal tempatnya ketjeh abisss.
Ada 3 ruangan disini, pertama didalam restonya tatanan kursi" cantik berjajar rapi seperti rumah elit jawa gt cocik beud buat nyantei, bagian luarnya ada sunbed gt buat leyeh" sambil baca" mantra ehh baca buku, Al quran dll, ada juga bangku" etnik warna biru yang bakal bikin photo selfih kamu instagramable trus ada halaman depan pas pintu masuk, bisa ngopi santai ala noni belanda gt.
ini yang didalam ruangan resto, ada piano bersama dengan statue" lucu"
Itu dibagian depan resto sama bagian taman
ini dibagian belakang, asik banget lah ngabisin sore disini.
Setelah puas makan, sholat dan photo" walaupun masih betah tapi ga enak juga sey kalo lama" disitu walaupun waiternya ramah" dan emang aga sepi juga tempatnya. Beranjaklah kami untuk ke venue selanjutnya "Maribaya Lodge". Dari Audrey tinggal ngeloyor ke arah Jl. Maribaya, susuri jalan Maribaya lewatin Maribaya Hot Spring sampe ke arah cibodas, sooo farrr farrrr farrrr awaaaayyyy
mana jalan Cibodasnya rusak parah so rada" ofroadlah kesana dan juga berdebuhh.
Setelah berkendara selama -+1 jam dari Audrey akhirnya sampe juga ke Maribaya Lodge dengan antrian mobil yang puanjanggg dan seperti biasa banyak warga yang menawarkan tempat parkir tapi karena dinda khawatir tempatnya masih jauh so dinda tak hiraukan #maafkanakubapakwargasetempat dan memang benar masih jauhhh hahahahaa but pada akhirnya dinda juga kejebak dan parkir di halaman rumah warga dan untuk ke arah Lokasinya harus jalan lumbayan jauh hufttt
Harga tiket 20K uda include voucher minum buat di dalam, masuklah kami kedalam dan Subhanalloh kami langsung disuguhi anak tangga yang bejibun hahahaaa
Untuk tempatnya ga terlalu besar sey dan seperti biasa penuhhh bangettt, bagian bawah nya masih tanah merah gitu dan anginnya besar sanget sehingga bikin muka hinyai dan berdebu. Kami langsung juprat jepret ga tau arah karena emang penuh beud masih cukup jauh ke hutan pinusnya, udara disanapun cenderung panas. Tujuan kami kesana kan buat di photo ala" di kalibiru Jogja biar Bandung Rasa Jogja, maka mencarilah kita loket yang menjual vouchernya setelah antri dan sampe mas" penjual tiket dengan senyum manis langsung ngomong "mau naik apa mba ?" Kalo naik Sky apagitu nunggunya 3 jam, kalo naik Bikesky 2.5 jam dan Bambosky 1.5 jam itu ngantrinya aja loh mba" Setelah mendengar info itu kami tertegun entah apa yang harus dilakuin sedangkan waktu menunjukan pukul 3 sore kalo kami beli dan nekat nunggu mungkin kami akan kebagian jam 5/6 sore ohh myyy, kita pulang jam berapa cobaaaaa membayangkan jalanan yang tadi saja hayati lelah apalagi kalo dari sini turun kebawah malam" sereeemmmm lahhhh.
Ga lama disini akhirnya kita memutuskan untuk turun saja, oh ya untuk naik" wahananya sekitar 15-30K an. Kita langsung turun ke Bandung aja ga jadi pula ke Punclut jadinya langsung makan Suki di Samsob Jl.Mataram no. 2 sebangunan sama Mashbash Ice Cream. Ya kakak bayangin aja ya dari Lembang langsung ke Jl. Riau, bayangkan betapa hinyay, lapar, haus dan berdebunyah kita. Dari Maribaya kita lewat Dago giri ga lewat Setiabudi karna uda pasti macetnya bikin rungsing. Walaupun lewat sini juga macet pas di Dago Bengkoknya tp gpp lah masi lebih cepet.
Btw Shabu Samsob ini beda sama shabu yang dinyaiin oleh alam adenya vety ferra kl di shabu sebelah kebanyakan pake kuah tom yum asam pedes disini kuahnya Mongolia rasanya pedes endesssss berkhasiat menghilangkan sakit kepala akibat stress, kecapean, diputusin pacar, dimusuhin temen, dimarahin ortu, dijudesin dosen pembimbing dlll dijamin makan shabu kuah Mongol otak dan mata kembali F5 dan harganya juga mursidah koo, 75K untuk set menu, tray nya cuma 12.5K kecuali dagingnya 35K, jangan khawatir dagingnya wort it lah dari pada di suki" dan shabu" sebelah hahahhaahaaa. Inilah Bandung rasa Mongol.
Langganan:
Postingan (Atom)