Minggu, 08 Mei 2016

Makan Malam di Bukit Bintang Pathuk Jogja

Lanjutkan cerita kitaa

Sebelum kita berlibur ke suatu tempat pastilah kita googling" terlebih dahulu tempat" yang bagus atau intip" Itinerary di blogger" yang pernah mengunjungi tempat tersebut guna untuk mencari informasi sebanyak"nya tempat dan wisata apa aja yang menjadi idolah.

Saat searching tempat" dinner di Jogja melalui internet munculnya salah satu tempat yaitu "Bukit Bintan" karena begitu banyak postingan mengenai tempat itu dindapun berusaha menyocok"kan jadwal agar semua tempat tersambangi. Begini rencananya

Day 1        : Air Terjun Kedung Pedut & Kalibiru (tadinya kalo ada waktu mau ke waduk sermo)
Kegiatan   : Main air di air terjun, Kalibiru emang buat maen mini playing fox dan selfih di pohon.
Dinner      : Bukit Bintan

Day 2        : Goa Pindul explore goa hanya mengusuri goa aja 35 K, River Tubing menyusuri sungai                       Oya pakai ban gituh lumbanyan seru lah ada arusnya dikit 40K
                    Sunset di Pantai Indrayanti, kita ke pantai Pok Tunggal, menginap di hotel area pantai                         Indrayanti
Dinner       : Seputaran Pantai Indrayanti

Day 3         : Sunset di Pantai Sundak dan Snorkling di Pantai Ngelambor

Kegiatan di hari pertama uda terurai dilaman yang lain, dinda ingin bercerita tentang bukit bintan ya. Dinda akhirnya memilih menginap di area Bukin Bintan karena besoknya mau pergi ke Goa Pindul, setelah perjalan yang melelahkan tiba lah kami di area Bukit Bintang berjajarlah warung" makan dengan view city light, kalau di Bandung pemandangan seperti ini bisa di dapat di area Punclut, Bukit Bintang Dago dan restoran" diarea dago atas.

Mari bahas Hotelnya dulu, namanya adalah Restaurant & Hotel Bukit Indah dinda pesan melalui Agonda.com segaja booking online supaya nanti gak repot cari" hotel. Dengan rasa lelah yang merajarela kami datang untuk check in, entah dimana front office nya yang pasti ini tidak terasa seperti hotel entah apa rate nya #bintang1 #bintang2 #bintang7 #bintangkejora saat akan check in susah benerr dah katanya tidak ada booking atas nama agonda.com dan atas nama dindapun tiada, dinda perlihatkan vouchernya lalu dia bilang adanya atas nama ester mba ester bukan ? Sudah dinda kasi tahu kalau nama dinda adalah Rosy namun mba nya ngeyel kalo dinda booking atas nama ester #ngeselinsumpah.

Setelah bersitegang dengan mba yang tadi akhirnya kamipun diberi kamar dan diantar dan ternyata kamar yang kami dapatkan memang kelas melati, kasur seadanya, seprai begitulah dan selimut begitulah kamar terasa panazz dan saluran TV pun beitulah #begitutidakmenggairahkan dan yang paling ngeselin adalah kita dapat kamar aquarium yaa aquarium #gordensangattipis sehingga orang diluar dapat bebas menengok aktifitas kita didalam kamar dan lampu luarpun mati sehingga jelaslah kami seperti berada dalam aquarium.

Karena tujuannya adalah untuk Dinner setelah istirahat dan mandi kamipun bergegas untuk makan malam romantik #khayalannya, setelah cek restoran ternyata restoran dihotel ini penuh sesak sekaleh sehingga dengan terpaksa kami cari tempat lain untuk Dinner dan setelah pilih" masuklah kami kesebuah cafe dengan view yang lumbayan terlihat hahahaa makanan yang ditawarkan biasa aja sey seperti nasi goreng dan nasi paketan ayam gitu, duduknya pun lesehan #hancursudahharapanuntukdinerromantisditemanicityview
Dinda berusaha untuk tidak bete dan menerima keadaan saja dinda pesan nasi cinta, dan bebep pesan nasi goreng makannya lumbayan enak dan harganya uda pasti mursidah. Cuma habis sekitar 50 an berdua.

inilah penampakan nasi cinta, terhiburlah hati ini 

Udara disana ngga terlalu dingin karena berada di pinggir jalan seperti cafe yang ada dipuncak Bogor, dengan cityview yang cantik kita bisa melihat lampu" kota Jogja. Cafe ini sangat sederhana sekali namun tetap nyaman, ingin terasa indah atau tidak suatu tempat tergantung cara kita menghabiskan. Sebelah kiri dan kanan dinda mereka terlihat riang gembira tak terkira, ada yang datang bersama dengan teman tapi mesranya yang mereka saling curhat tentang gebetannya #padahaludalahmerekaajayangjadian #awalnyacurhatlalujadicemburu
Sebelahnya lagi ada keluarga bapak, ibu dan anaknya mereka terlihat sangat menikmati suasanya malam itu dan terlihat sangat bersyukur, dindapun harus seperti itu walau semua tidak sesuai dengan harapan bersyukur adalah cara yang paling bijaksana, manusia boleh berencana akhirnya Alloh lah yang menentukan dimana kita akan berada #pasangmimbar #goldenways 

Setelah puas nongkrong kamipun kembali ke Hotel dan alangkah kagetnya kami setiba diHotel pintu masuk Hotel terkunci rapat sehingga kami tidak bisa masuk kedalam #ialahnamanyadikunci kami cari" orang tak satupun yang muncul kami cari" bel entah dimana ia berada setelah menunggu beberapa saat adalah mas" menengok kearah kami dan melempar senyum diapun membukakan pintu untuk kami padahal jam masih menunjukan pukul 11 malam tapi resto sudah tutup dan sepertinya hotelnyapun tutup. #nemabahceritakebetean

Esoknya pukul 7 terdengar suara mba" teriak" "Sarapan . . Sarapan yu sarapan diatas" oh my God apalah hotel ini, kami abaikan karena masih ngatuk. Dan dia pun datang lagi pada pukul 7.30 kali ini dengan mengetuk pintu aga kencang "Sarapannn mbaa mas nanti makanannya habis kami gak tanggung jawab" Ohhhhh Myyyyyy Goooodddddddddd

Jam 8 kami keluar kamar dan melihat kamar yang ada di sebrang kamar kami yang pintunya aga kerbuka, kamarnya terlihat seperti kamar hotel kasur beserta sprei dan bedcover ala hotel" berbintang dihadiahi dengan jendela kaca untuk view citylight kalo malam, Oh My Gooddd harusnya itu yang aku dapatkan #aarrggghhhhh

Image result for bukit indah hotel dan restoran 
Photonya diambil dari google tapi ini memang benar adanya kamar yang ada disebrang kamar kami seperti ini

Setelah melihat kamar tetangga yang lebih hijau kamipun bergegas ke resto buat sarapan, sarapan yang disajiakan adalah nasi goreng dengan penyajian kurang menggairahkan namun rasa nasi gorengnya enak. Restonya bagus mungkin yang paling bagus disana, kalau malam sepertinya memang indah kalau aga sepi tidak seramai dan penuh semalam, photo dibawah diambil dari google juga tapi gak jauh beda lah .

  

Tak lama kemudian kamipun check out dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Pindul.
















Pengalaman Naik Kereta Ekonomi Bandung - Jogja

Setelah tujuh tahun lamanya berpacaran, lama juga yaa *tolong ya jangan dicontoh hehehe tak sekalipun saya dan pacar saya pergi liburan berdua. Dan setelah 2 tahun menikahpun kami masih tetap tidak pernah liburan ber2, bukan karena tidak punya uang yaa *hahasombong tapi dikarenakan kita gak punya waktu *entah so sibuk atau kerja kuli yaa.
Akhirnya pada awal tahun 2016, dindaa mulai buka kalender dan merencanakan liburan ke Jogja, karena dinda berencana untuk backpeckeran tentunya transportasi yang dipilih adalah Kereta kelas Ekonomi donks.
Sedikit mengenang masa lalu mungkin pada tahun sekitar 2009/2010, pernah sekali dinda pergi dari Bandung ke Surabaya mengendarai kereta malam *miriplah kaya lagu dangdut ituu, iyaa yang ituu yang ada sesar nya, jangan mulai dehh jangan mulai goyang" bahu hahahaa
Pada saat itu pertama kalinya dinda naik kereta api bersama bebep untuk berkunjung kerumah adiknya di Surabaya, sore" abis pulang kuliah dinda langsung diboyong bebep ke stasiun Bandung. Suasana stasiun begitu gelap *iyalah kan magrib yaa, ramai sekali oleh" orang" *kebayangkan kalo ramainya oleh siluman, celeemmmmm hahahaa, banyak orang yang teriak" gak jelas entahlah apa yang ditawarkan.
Kita cari-cari gerbong setelah dapat kita masuk dan duduk dimana saja yang bangkunya kosong *kalo bangkunya ada bapak" atau ibu" jangan didudukin ya cynttttt, saat kereta mulai jalan masih banyak orang" yang naik walaupun saat itu kursi kereta sudah penuh jadilah banyak orang yang berdiri sehingga membuat gerbong padat dan sesak. Selama dalam perjalan dindapun mencoba tidur namun sulit sekali karena banyak bapak" yang melayangkan pandangannya kearah dinda, entahlah kenapa mereka seperti itu kepada dinda, membuat dinda sulit untuk merasa nyaman. Malam menjelang dan alangkah kagetnya dinda melihat kiri dan kanan banyak tubuh manusia tergeletak begitu saja sepanjang gerbong. Dalam hati dinda berkata " Oh MGA  .. My Gusti Nu Agung kasian mereka bobonya beralaskan koran dan berbantal lengan". Sekalinya dinda tertidur tak lama kemudian terbangun lagi karena kereta berhenti dan masuklah pegangan asongan yang menjajakan barangnya sambil teriak" *iyalah nama juga dagang, kl keep silent orang yang mana tau dia jual apa, iya kan, iya in aja ya :) Begitulah pengalaman dinda naik kereta ekonomi Bandung-Surabaya. ************Tamat**************

Yang tamat yang masa lalu ya, pengalaman itu membuat dinda dan bebep enggan untuk naik kereta ekonomi, namun setahun kemarin dinda dapat info bahwa kereta ekonomi yang dulu sudah tidak seperti dulu, dia telah berubah katanya *uda insyaf kali ahhh.
Mulailah dinda booking kereta ekonomi jurusan Bandung-Jogja untuk PP 4&8 May 2016 pada bulan February, sengaja pesan jauh hari karena kereta kelas ekonomi cepet abisnya.
Tibalah saatnya untuk liburan, pertama kali dinda dateng ke stasiun Kiaracondong bayangan masa lalu sempat melintas namun langsung dinda tepis saja. Masuklah dinda kedalam stasiun nampak begitu sepiiii karna ternyata dinda datang terlambat semua orang sudah masuk kedalam gerbong hahahaa. Dinda cetak tiket lalu boarding namun ternyata dinda harus check in lagi *print tiket ulang menjadi tiket yang lebih kecil dibantu oleh petugas yang lumayan ramah.
Dinda dan bebep masuk ke ruang tunggu dan sebelumnya diperiksa identitas, nama yang ditiket harus sama dengan yang ada di KTP jadi jangan salah bawa KTP ya hehehe. Didalam gerbong sudah penuh dengan para penumpang dengan wajah yang penuh dengan keceriaan *ealahh ceria orang mau liburan. Ternyata memang benar kereta ekonomi kini telah berubah, orang sudah tidak perlu berebut kursi lagi sudah bisa duduk manis di no kursi yang sebelumnya telah dipesan. Suasana gerbong sangat kondusif, tiada lagi penumpang yang duduk di lorong, berdiri sambil melototin ataupun pedagang yang menjajakan cinta *ehhhh, untuk makanan jangan khawatir karena ada gerbong restorasi dengan makan yang enak dan harganya aga mahal hahahha jadi kalau bisa sebelum naik kereta makan all u can eat dlu di warteg atau di RM Padang dan jangan lupa beli cemilan. Penumpang duduk manis dibangkunya masing" kursinya yang saling berhadapan kadang membuat sedikit canggung karena harus bertatap muka dengan orang yang tidak dikenal untuk itu banyak sekali penumpang yang memejamkan mata, entah karena tidur atau menghindari kontak mata dengan penumpang lain. Namun setelah kereta melaju sekitar 1-2 jam suasana sudah lebih cair, mungkin karena sudah saling kenal kali ya lama" bukan hanya melempar pandangan tapi kamipun mulai saling tawar menawari makanan, melempar senyum, melempar bantal *saking uda kenalnya, lempar duit *biar kaya saweran
Perjalanan antar provinsi menggunakan kereta api Ekonomi sekarang menjadi menyenangkan walaupun setiap stasiun kota pasti berhenti dan bila ada lajur persilangan pastilah kereta ekonomi berhenti dan mempersilahkan kereta bisnis dan teman"nya lewat. Namun itu bukan masalah besar lah yaa yang penting dalam kereta kita aman, nyaman dan terkendali. Dan kitapun harus turut andil dalam menjaga kebersihan gerbong, mulai jangan buang sampah sembarangan sampai penggunaan toilet dengan baik *bila abis pakai toilet jangan meninggalkan jejak
Begitulah cerita dinda berkelana dengan kereta api Ekonomi, semoga kualitasnya dapat terjaga dan dapat lebih baik lagi yang tentunya berpihak pada rakyat kecil juga.