Setelah tujuh tahun lamanya berpacaran, lama juga yaa *tolong ya jangan dicontoh hehehe tak sekalipun saya dan pacar saya pergi liburan berdua. Dan setelah 2 tahun menikahpun kami masih tetap tidak pernah liburan ber2, bukan karena tidak punya uang yaa *hahasombong tapi dikarenakan kita gak punya waktu *entah so sibuk atau kerja kuli yaa.
Akhirnya pada awal tahun 2016, dindaa mulai buka kalender dan merencanakan liburan ke Jogja, karena dinda berencana untuk backpeckeran tentunya transportasi yang dipilih adalah Kereta kelas Ekonomi donks.
Sedikit mengenang masa lalu mungkin pada tahun sekitar 2009/2010, pernah sekali dinda pergi dari Bandung ke Surabaya mengendarai kereta malam *miriplah kaya lagu dangdut ituu, iyaa yang ituu yang ada sesar nya, jangan mulai dehh jangan mulai goyang" bahu hahahaa
Pada saat itu pertama kalinya dinda naik kereta api bersama bebep untuk berkunjung kerumah adiknya di Surabaya, sore" abis pulang kuliah dinda langsung diboyong bebep ke stasiun Bandung. Suasana stasiun begitu gelap *iyalah kan magrib yaa, ramai sekali oleh" orang" *kebayangkan kalo ramainya oleh siluman, celeemmmmm hahahaa, banyak orang yang teriak" gak jelas entahlah apa yang ditawarkan.
Kita cari-cari gerbong setelah dapat kita masuk dan duduk dimana saja yang bangkunya kosong *kalo bangkunya ada bapak" atau ibu" jangan didudukin ya cynttttt, saat kereta mulai jalan masih banyak orang" yang naik walaupun saat itu kursi kereta sudah penuh jadilah banyak orang yang berdiri sehingga membuat gerbong padat dan sesak. Selama dalam perjalan dindapun mencoba tidur namun sulit sekali karena banyak bapak" yang melayangkan pandangannya kearah dinda, entahlah kenapa mereka seperti itu kepada dinda, membuat dinda sulit untuk merasa nyaman. Malam menjelang dan alangkah kagetnya dinda melihat kiri dan kanan banyak tubuh manusia tergeletak begitu saja sepanjang gerbong. Dalam hati dinda berkata " Oh MGA .. My Gusti Nu Agung kasian mereka bobonya beralaskan koran dan berbantal lengan". Sekalinya dinda tertidur tak lama kemudian terbangun lagi karena kereta berhenti dan masuklah pegangan asongan yang menjajakan barangnya sambil teriak" *iyalah nama juga dagang, kl keep silent orang yang mana tau dia jual apa, iya kan, iya in aja ya :) Begitulah pengalaman dinda naik kereta ekonomi Bandung-Surabaya. ************Tamat**************
Yang tamat yang masa lalu ya, pengalaman itu membuat dinda dan bebep enggan untuk naik kereta ekonomi, namun setahun kemarin dinda dapat info bahwa kereta ekonomi yang dulu sudah tidak seperti dulu, dia telah berubah katanya *uda insyaf kali ahhh.
Mulailah dinda booking kereta ekonomi jurusan Bandung-Jogja untuk PP 4&8 May 2016 pada bulan February, sengaja pesan jauh hari karena kereta kelas ekonomi cepet abisnya.
Tibalah saatnya untuk liburan, pertama kali dinda dateng ke stasiun Kiaracondong bayangan masa lalu sempat melintas namun langsung dinda tepis saja. Masuklah dinda kedalam stasiun nampak begitu sepiiii karna ternyata dinda datang terlambat semua orang sudah masuk kedalam gerbong hahahaa. Dinda cetak tiket lalu boarding namun ternyata dinda harus check in lagi *print tiket ulang menjadi tiket yang lebih kecil dibantu oleh petugas yang lumayan ramah.
Dinda dan bebep masuk ke ruang tunggu dan sebelumnya diperiksa identitas, nama yang ditiket harus sama dengan yang ada di KTP jadi jangan salah bawa KTP ya hehehe. Didalam gerbong sudah penuh dengan para penumpang dengan wajah yang penuh dengan keceriaan *ealahh ceria orang mau liburan. Ternyata memang benar kereta ekonomi kini telah berubah, orang sudah tidak perlu berebut kursi lagi sudah bisa duduk manis di no kursi yang sebelumnya telah dipesan. Suasana gerbong sangat kondusif, tiada lagi penumpang yang duduk di lorong, berdiri sambil melototin ataupun pedagang yang menjajakan cinta *ehhhh, untuk makanan jangan khawatir karena ada gerbong restorasi dengan makan yang enak dan harganya aga mahal hahahha jadi kalau bisa sebelum naik kereta makan all u can eat dlu di warteg atau di RM Padang dan jangan lupa beli cemilan. Penumpang duduk manis dibangkunya masing" kursinya yang saling berhadapan kadang membuat sedikit canggung karena harus bertatap muka dengan orang yang tidak dikenal untuk itu banyak sekali penumpang yang memejamkan mata, entah karena tidur atau menghindari kontak mata dengan penumpang lain. Namun setelah kereta melaju sekitar 1-2 jam suasana sudah lebih cair, mungkin karena sudah saling kenal kali ya lama" bukan hanya melempar pandangan tapi kamipun mulai saling tawar menawari makanan, melempar senyum, melempar bantal *saking uda kenalnya, lempar duit *biar kaya saweran
Perjalanan antar provinsi menggunakan kereta api Ekonomi sekarang menjadi menyenangkan walaupun setiap stasiun kota pasti berhenti dan bila ada lajur persilangan pastilah kereta ekonomi berhenti dan mempersilahkan kereta bisnis dan teman"nya lewat. Namun itu bukan masalah besar lah yaa yang penting dalam kereta kita aman, nyaman dan terkendali. Dan kitapun harus turut andil dalam menjaga kebersihan gerbong, mulai jangan buang sampah sembarangan sampai penggunaan toilet dengan baik *bila abis pakai toilet jangan meninggalkan jejak
Begitulah cerita dinda berkelana dengan kereta api Ekonomi, semoga kualitasnya dapat terjaga dan dapat lebih baik lagi yang tentunya berpihak pada rakyat kecil juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar