Berlibur Bersama Kamu
Senin, 23 Januari 2017
Rabu, 04 Januari 2017
Dari Farm House hingga ke The Lodge (banyak Rasa di Bandung)
Dinda kerja dikantor yang sangat sangat baik, libur panjangnya 2 kali setahun saat idul fitri dan natal, uda mau akhir tahun ney bentar lagi libur natal dan tahun baru seminggu, lumbayan lama kan belum lagi banyak bonus juga yang keluar, waaawww aseekk beud kan.
Tadinya uang bonus itu mau dipakai ajak keluarga suami dan ade dan ponakan dinda pergi ke pantai ke pengandaran namun karena satu dan lain hal kita ga jadi liburan ke pantai, jadinya stay at home tapi anehnya duit bonus ko abis juga ya hahahahahahah #gigitjarisambildagorinkepalaketembok
Karena gak mau waktu libur ini terbuang percume akhirnya dinda mutusin buat keliling lembang ke tempat" yang ingin dinda kunjungin untungnya si Della Setiani mau memenin dinda dan sekalian aja dinda ajak ade dan ponakan buat jalan, rencana awalnya kita mau ke Farmhouse, Audrey Scienic Dining, Maribaya Lodge, Lereng Anteng dan Samsob Shabu
Kita start dari jam 9 (dari setiabudi) kita langsung capcus ke Farmhouse, sebenernya dinda pernah kesini juga sey tapi yang lain belum pernah so mampir juga lah kita kesini. Kita pergi hari rabu berharap farmhouse gak terlalu penuh biar kita bisa santaiiiii disana but Oh My God gileee penuh bangettt padahal kita dateng uda pagian loh :(
Kita parkir di halaman rumah warga gitu karena banyak banget mamang parkir yang nunjuk"in parkir dihalaman warga. Masuklah kita ke sebuah halaman warga dan kita parkirkan motor kita disana tanpa tau berapa tarif parkir disana, pas dikasi tiket parkir terpampang nyata tarif yang dikenakan untuk parkir motor senilai rp.10.000,- Busyeeettt daaaaaa dan parkir mobil rp.25.000 cepet kaya tuh mamang parkirnya. Dan setelah jalan beberapa langkah dari tempat parkir itu terlihatlah flag parkir dan tertulis "Parkir Motor 5.000, Mobil 10.000" yaelaaahhhh kalo tau dinda parkir aja disini tapi masa iya harus dipindahin parkirnya jadi double downk. Sudahlaahhh tak perlu panjang membahas tentang parkir ini yang bikin gondok
Sebelum masuk Farmhouse kita beli tiket dulu ya 20K yang mana tiket bisa ditukar dengan zuzu atau potongan makan di resto, inget tiket ga bisa di gadein di BPRKS heuuu
Kita langsung tuker tiket dengan zuzu murni rasa coklat dan strawberry rasa susunyaaaa hemppp hemmppp dingin sey nyegerin, tapi kata mereka yang suka susu, rasa susunya kurang kerasa.
Setelah nyusu kita telusuri bagian depan Farmhouse melewati gang kecil dengan kiri kanan tanaman pagar #bukanpagarmakantanamanya sepanjang gang ada mba dan mas yang berkostum" yang bisa kita ajakin photo unik mulai dari costum indian, halowen, dan ikon yang serem" ikon luar negri ya, kaya fredy dan jackson gt dan lain sebagainya, kita ga photo bareng mereka da hoream ngantrinya hahaha, kita berjalan menuju gembok cinta ala" paris gitu, karena penuhnya pengunjung membuat suasanya tidak kondusip ceuu, kita di photo backgroundnya kebayakan punggung dan bujur batur hehehe
Baginilah penampakan Gembok Cinta, kita bisa beli Gemboknya disini Cintanya beli dmn ya ?
Setelah juprat jempret disini yang emang ga bisa dikonsep mau berfoto ala" selebgram karena banyaknya mahluk hidup yang berkeliaran disini, suasana hutan pinus yang asri penuh ketenangan urung didapatkan. Berlanjutlah kita hunting foto ke rumah mini Hobit yang ngga terlalu rame biar kita bisa duduk" manis.
Assalamualaikum, Frodo nya ada ?
Tak lama berselang datanglah segerombolang emak" yang berebut foto di spot diatas, terusirlah kami dari sana dan explore tempat yang lain.
Apakah photo" diatas memberikan kesan Bandung rasa Eropa ? Tidak ? Oh sudah kuduga
Dinda ga ngerti kenapa adik dinda berpose seperti ituhhh
Ini ma ga akan nyangka di eropa kan yah :D #LOL
Buat ngosongin lorong ini tuh sesuatu bangget
Entah apa tujuan orang ke Farmhouse, karna penasaran kah ? karena ingin susu kah ? ingin hunting photokah ? ingin meresa seperti di eropa kah ? Entah lahh yang pasti tiket masuk 20.000 include susu mursidahlah untuk sekedar memenuhi rasa penasaran. Mungkin bila gak terlalu rame bisa hunting photo ala" eropa disini, kemanapun kalau objek wisatanya terlalu penuh bukan keindahan dan ketenangan yang kita dapat namun karesanganlah yang akan terjadi.
Setelah puas mengelilingi Farmhouse yang memang ga terlalu besar beranjaklah kita untuk makan siang di Audrey Scenic Dining, cukup dekat sebenarnya dari Farmhouse namun karena kita nyasar jadinya lambreta, dari Farmhouse ikuti saja arah menuju pasar Lembang lalu belok kiri ke arah ciater, setelah belokan arahkan kendaraan anda kesebelah kanan, Komp Panorama Indah bersebelahan dengan Hotel Grand Paradise, jangan sampe kelewatan kayak kita.
Audrey Scienic Dining katanya sey Bandung rasa Ubud, tibalah kita disana
Beginilah pintu masuknya, uda Bandung rasa Ubud belum ?
Dari sini ketengan mulai terasa, masuklah kami lebih dalam lagi ke arah restoran tempatnya tidak terlalu besar namun tatanannya apik banget kerasalah seperti di Ubudnya. Teteh" waitresnya pada pake kebaya ala" bali gitu. Untuk harga makanan not bad ga terlalu mahal, kita bertiga pesen Ayam Taliwang 36K della setiani pesen Telor Tahu 20K. Untuk rasa menurut dinda ga terlalu tested padahal sebelumnya dinda uda bayangin rasa bumbunya melimpah ruah dalam lidah secara Audrey ini kalo ga salah kontestas ajang masak gitu deh #bukanindonesiaidol #bukanxfactor
Untuk porsinya lumbayan besar, ayamnya besar namun kurang kerasa bumbunya, kangkung plecing dan sambelnya juga terasa hambar, sayang sekali yaaaa padahal tempatnya ketjeh abisss.
Ada 3 ruangan disini, pertama didalam restonya tatanan kursi" cantik berjajar rapi seperti rumah elit jawa gt cocik beud buat nyantei, bagian luarnya ada sunbed gt buat leyeh" sambil baca" mantra ehh baca buku, Al quran dll, ada juga bangku" etnik warna biru yang bakal bikin photo selfih kamu instagramable trus ada halaman depan pas pintu masuk, bisa ngopi santai ala noni belanda gt.
ini yang didalam ruangan resto, ada piano bersama dengan statue" lucu"
Itu dibagian depan resto sama bagian taman
ini dibagian belakang, asik banget lah ngabisin sore disini.
Setelah puas makan, sholat dan photo" walaupun masih betah tapi ga enak juga sey kalo lama" disitu walaupun waiternya ramah" dan emang aga sepi juga tempatnya. Beranjaklah kami untuk ke venue selanjutnya "Maribaya Lodge". Dari Audrey tinggal ngeloyor ke arah Jl. Maribaya, susuri jalan Maribaya lewatin Maribaya Hot Spring sampe ke arah cibodas, sooo farrr farrrr farrrr awaaaayyyy
mana jalan Cibodasnya rusak parah so rada" ofroadlah kesana dan juga berdebuhh.
Setelah berkendara selama -+1 jam dari Audrey akhirnya sampe juga ke Maribaya Lodge dengan antrian mobil yang puanjanggg dan seperti biasa banyak warga yang menawarkan tempat parkir tapi karena dinda khawatir tempatnya masih jauh so dinda tak hiraukan #maafkanakubapakwargasetempat dan memang benar masih jauhhh hahahahaa but pada akhirnya dinda juga kejebak dan parkir di halaman rumah warga dan untuk ke arah Lokasinya harus jalan lumbayan jauh hufttt
Harga tiket 20K uda include voucher minum buat di dalam, masuklah kami kedalam dan Subhanalloh kami langsung disuguhi anak tangga yang bejibun hahahaaa
Untuk tempatnya ga terlalu besar sey dan seperti biasa penuhhh bangettt, bagian bawah nya masih tanah merah gitu dan anginnya besar sanget sehingga bikin muka hinyai dan berdebu. Kami langsung juprat jepret ga tau arah karena emang penuh beud masih cukup jauh ke hutan pinusnya, udara disanapun cenderung panas. Tujuan kami kesana kan buat di photo ala" di kalibiru Jogja biar Bandung Rasa Jogja, maka mencarilah kita loket yang menjual vouchernya setelah antri dan sampe mas" penjual tiket dengan senyum manis langsung ngomong "mau naik apa mba ?" Kalo naik Sky apagitu nunggunya 3 jam, kalo naik Bikesky 2.5 jam dan Bambosky 1.5 jam itu ngantrinya aja loh mba" Setelah mendengar info itu kami tertegun entah apa yang harus dilakuin sedangkan waktu menunjukan pukul 3 sore kalo kami beli dan nekat nunggu mungkin kami akan kebagian jam 5/6 sore ohh myyy, kita pulang jam berapa cobaaaaa membayangkan jalanan yang tadi saja hayati lelah apalagi kalo dari sini turun kebawah malam" sereeemmmm lahhhh.
Ga lama disini akhirnya kita memutuskan untuk turun saja, oh ya untuk naik" wahananya sekitar 15-30K an. Kita langsung turun ke Bandung aja ga jadi pula ke Punclut jadinya langsung makan Suki di Samsob Jl.Mataram no. 2 sebangunan sama Mashbash Ice Cream. Ya kakak bayangin aja ya dari Lembang langsung ke Jl. Riau, bayangkan betapa hinyay, lapar, haus dan berdebunyah kita. Dari Maribaya kita lewat Dago giri ga lewat Setiabudi karna uda pasti macetnya bikin rungsing. Walaupun lewat sini juga macet pas di Dago Bengkoknya tp gpp lah masi lebih cepet.
Btw Shabu Samsob ini beda sama shabu yang dinyaiin oleh alam adenya vety ferra kl di shabu sebelah kebanyakan pake kuah tom yum asam pedes disini kuahnya Mongolia rasanya pedes endesssss berkhasiat menghilangkan sakit kepala akibat stress, kecapean, diputusin pacar, dimusuhin temen, dimarahin ortu, dijudesin dosen pembimbing dlll dijamin makan shabu kuah Mongol otak dan mata kembali F5 dan harganya juga mursidah koo, 75K untuk set menu, tray nya cuma 12.5K kecuali dagingnya 35K, jangan khawatir dagingnya wort it lah dari pada di suki" dan shabu" sebelah hahahhaahaaa. Inilah Bandung rasa Mongol.
Selasa, 16 Agustus 2016
Mencari Senja di Pok Tunggal dan Snorking ala Ngelambor
Setelah seru"an di Goa acara selanjutnya adalah bersantai ria di Pantai dan pantai tujuan kami adalah sepanjang Pantai Indrayanti. Sebelumnya dinda uda booking hotel di Rock Garden Homestay dari agoda.com dilihat dari rewiew komentarnya positif dan harganya bersahabat cukup 200.000 ++
Meluncurlah kami dari Goa Pindul ke Pantai Indrayanti yang diperkirakan memerlukan waktu 1 jam perjalanan dan lagi" perjalanan itu sangat panjaaaaaaanngggggg sekaleh.
Menaikin gunung" dengan pemandangan hutan hujan tropis memberikan kesegaran sejati pada jiwa yang kelelahan. Setelah berkendara dengan sabar sampailah kami di Rock Garden Homestay dan didalam hati kecil kami bertanya, dimanakah pantainya ? Uppss ternyata dari homestay ini masih jauh ke pantai, i see. Lalu dinda didatangin ibu homestay dan ibu homestay berkata "mba dari Agoda ya ?" Dinda jawab "Betul, Betul, Betul hahahahaaa macam upinipinlah" Lalu ibu mulai berceritra bahwa homestay telah penuh untuk itu kami dipindahkan ke homestay lain dan ternyata lebih deket sedikit ke pantai Sumedaeng #entahbetulapatidakpenulisannya. Ya sudahlah kami terimo" saja karna uda lelah yang aduhai dan mba/mas yang jagain juga ramah bener.
Meluncurlah kami dari Goa Pindul ke Pantai Indrayanti yang diperkirakan memerlukan waktu 1 jam perjalanan dan lagi" perjalanan itu sangat panjaaaaaaanngggggg sekaleh.
Menaikin gunung" dengan pemandangan hutan hujan tropis memberikan kesegaran sejati pada jiwa yang kelelahan. Setelah berkendara dengan sabar sampailah kami di Rock Garden Homestay dan didalam hati kecil kami bertanya, dimanakah pantainya ? Uppss ternyata dari homestay ini masih jauh ke pantai, i see. Lalu dinda didatangin ibu homestay dan ibu homestay berkata "mba dari Agoda ya ?" Dinda jawab "Betul, Betul, Betul hahahahaaa macam upinipinlah" Lalu ibu mulai berceritra bahwa homestay telah penuh untuk itu kami dipindahkan ke homestay lain dan ternyata lebih deket sedikit ke pantai Sumedaeng #entahbetulapatidakpenulisannya. Ya sudahlah kami terimo" saja karna uda lelah yang aduhai dan mba/mas yang jagain juga ramah bener.
Ni dia Homestay Pratama, kamarnya standar melatilah dengan kipas angin, bersih lah
Setelah simpan-simpan barang dan berganti sendal langsunglah kami meluncur ke Pantai Pok Tunggal untuk mencari dimana sunset berada dan seperti biasa Homestay-Pok Tunggal terasa jauh, bener" 30 menit perjalanan. Karena kita nyangkanya deket #yakalidimapsmakeliatannyacumasejengkal kita bermotoran tanpa jaket dan helm padahal jaraknya lumbayan jauh, setelah lama mencari jalan tibalah disebuah tanjakan dan di atasnya tertulis Pantai Pok Tunggal berbeloklah kita kesana. Dinda fikir Pok Tunggal tinggal di depan mata but Masya Alloh kami masih harus menapaki jalan setapak dua tapak #tpmobilmasuksey. Berbeda dengan jalanan tadi kali ini jalannya masih kurang bagus karena belum diaspal dan kita harus ngelewatin apa ya namanya hutan bukan, kebun juga bukan yasudahlah . . .
15 menit menyusuri jalan itu tibalah kami di Pantai Pok Tunggal dengan ciri khas sebatang pohon apa gitu ya yang berdiri sendirian di bibir pantai. Duh sebenarnya dinda ingin sekali take a selfi disitu tak sabar rasanya hati ini. Setelah turun dari motor dinda celingukan mencari pohon legendaris itu namun tak jua kutemukan.
Walaupun pohon itu tak kutemui, kegiatan yang dilakukan hanya poto" saja karena senjapun entah dimana. Pantai ini tidak begitu ramai pengunjung jadi masih asri sekali, banyak orang yang berenang bersuka ria sampe magrib. Sayang kami ngga bawa baju ganti jadi ngga bisa ikut berenang dan bermain kejar"an ombak. Entah ada penginapan atau tidak namun disini sudah banyak warung" dan sepertinya ada juga yang sewain tenda. Ingin rasanya dinda berkemping dibibir pantai dan kemudian terbangun ditengah laut hahahahaa #kenaairpasang
Inilah pohon legendaris itu keren kannnnnnnnnnn, apalah daya katanya pohon ini kesambar petir #malangniannasibku
Pantai Pok Tunggal keren abis lah
Hari mulai gelap setelah magrib kamipun beranjak meninggalkan Pantai Pok Tungal untuk kembali saja ke Homestay, kembali kami melewati jalan setapak duatapak tadi resem juga sey untuk itu kami nungguin pengunjung lain yang mau keluar Pok Tunggal, syukurlah ada beberapa mobil dan motor yang hendak beranjak dari Pok Tunggal.
inilah pohon itu sedang dibudayakan oleh warga semoga pohon kembali sehat #amin
Ditengah perjalan menuju Homestay ternyata sedang ada demo didalam perut kami yang artinya kami harus segera makan, untuk diner kami melipir ke area pantai Indrayanti yang memang sangat rame dibanding pantai yang lain.
Kita makan di Restoran Cafe Pantai Indrayanti, resto ini dihiasi dengan pagar kayu pendek dan bangku" kayu yang ditudungi oleh pelepah kelapa dan viewnya menghadap langsung ke laut dan resto ini yang paling banyak dikunjungi terbukti saat dinda kesana penuhhhhhh banget.
Akhirnya kami memutuskan untuk pesan terlebih dahulu dan benar saja setelah pesan mas'nya langsung sigap nyariin tempat duduk, dan kamipun diberikan tempat duduk langsung kepantai, alhamdulillah pantainya gak keliatan hehehehe #gelapsoalnya.
Kita makan kepiting saus tiram but itu kayaknya bukan kepiting deh tapi keuyep hahahaaa terlalu kecil untuk dikatakan kepiting, lalu pesan kerang hijau dan 2 nasi plus teh manis dan total semua 180 an. ohh myy gaaaaaa maharani dan ngga enak masih enakan Parit 9 Bandung.
Habis makanpun kami tak langsung kenyang namun sayang disana sepi sekali jam 8 sudah tidak ada apa" lagi yang tersisa, tak ada hiburan malampun. Yasudah kami langsung pulang saja ke Homestay dan berusaha untuk tidur dengan perut setengah lapar.
Esoknya rencana mau ke Pantai Sundak mau Sunrise namun bebep susah sekali dibangunin kecapean kali ya, diapun bangun pukul 9 siang banget kannn dan kamipun berencana untuk snorkling di Ngelambor, jam 10 kita baru cabut kesana dan seperti biasa perjalannya jauh sekaleh mungkin ada 45 menit.
Sampailah kita di #Ngelambor dan pantai ngelambor itu merupakan bukit" so untuk menuju ke pantainya kita harus menuruni bukit yang lumbayan landai :) harus semangat biarpun kepanasan. Dinda sebelumnya uda booked di #BNS jadi tinggal datengin camp nya aja, disana uda banyak orang yang nunggu buat snorkling ternyata saat kita kesana belum bisa turun karena ombak masih besar. Sambil nunggu air aga surut kamipun mencoba cari kegiatan lain dan udah pastilah kegiatannya adalah selfih. Banyak yang naik kebukit buat selfih antimaenstream sebenarnya males sey buat naik" bukit dikala hari sedang panas namun kasian bebep sepertinya dia ingin sekalih climbing, naiklah aku akhirnya.
Inilah hasil wefie kita setelah climbing bukit dengan tanah yang basah, pantai dibawah itu tempat snorklingnya.
Akhirnya jam 12an kami uda bisa turun buat snorkling walaupun ombaknya masih aga lumbayan alhasil kami kesulitan buat aga ketengah karena kita terus tersapu ombak. So buat yang mau kesini direkomendasikan sebaiknya jam 2 keatas biar pantai uda tenang. Sebenernya kalau uda gak ada ombak sey asik banget, air didalam gak kan keruh karena buih ombak dan gak perlu berenang jauh buat liat karang dan ikan" karena beberapa meter dari pantai aja ikannya uda banyak yang exis :)
Ini adalah tempat terakhir dinda di Jogja, liburan kali ini bersama bebep sunguh sangat melelahkan hahahahaaa Destinasinya sebenernya keren" asalkan diwaktu yang tepat kita datengnya. Next kalau ada kesempatan lagi dinda ingin ke Air Terjun Kedung Pedut dan ke Umbul Ponggok. Semoga masih ada umur ya :)
Senin, 15 Agustus 2016
"Cendol" di Goa Pindul, seseruan di Sungai Oya
Jam 9 setelah sarapan kamipun cekout dari Hotel Bukit Indah untuk menuju Tempat Wisata Goa Pindul, yang ada dikhayalan dinda adalah keseruan main air di sungai yang warnanya masih hijau alami, loncat" indah dari bebatuan, memanjakan diri di pedesaan #sedaaappppp
Dilihat dari google Map jarak bukit bintan-Goa pindul adalah 45 menit, namun setelah ngeloyor beberapa menit dari Bukit Bintan di depan ada semacam pertigaan berkumpulah banyakpak pulisi disana dan bergerombol mas" memakai jaket "Wisata Goa Pindul" serta penunjuk arah kalau Goa Pindul belok ke kiri (padahal di Waze arahnya ngikutin jalan) namun karena belum pernah bebep selaku pemegang kendali motor langsung merasa bingung dan bertanya" "Bep kemana nih arahnya ?" dinda sebenernya uda bilang kalau arahnya lurus aja ngikutin jalan tapi karna keraguan dan takut nyasar jadilah kami berhenti dipertigaan itu dan langsung disamberrrr mas" berjaket itu #akurasamerekacalo dannnnn kamipun dihampiri 2 mas" dengan menghunuskan pertanyaan" yang tidak perlu dijawab #karenagadikasijedabuatjawab lalu mereka langsung menjelaskan bla bla blaaaa
Menjelaskan kalau di Goa Pindul situasinya sangat ramai dan tidak mungkin bisa reserve disana jadi kalau lewat dia sudah terpaketkan, paket yang ditawarkan 150/orang dengan paket Goa Pindul, Sungai Oya dan Goa Glatik. Walaupun sebenarnya dinda gak pengen ke Goa Glatik tapi bebepnya gak mau pusing sehingga menerima ajakan calo tersebut.
Setelah kami menyetujui paket kamipun segera meluncur ke Area Wisata Goa Pindul ditemani mas calo yang tadi, mengikuti jalannya dan ternyata jalan ini menuju jalan utama yang memang lurus tadi #capeedeehhhh dari situ memang banyak banget tulisan" "Goa Pindul (diiringi tanda jalan yang mengharuskan kita belok,padalah jalurnya masih jauh dan tinggal lurus) belok kiri" Jangan hiraukan tanda itu ikutin jalan dan petunjuk jalan yang dipasang pemerintah aja, karena petunjuk jalan itu sesaattttt, hahahahahhaaa,, yaitu usaha warga sekitar aja, mereka berbaik hati menawarkan diri untuk mengantar kita ke lokasi Goa Pindul, takutnya kita nyasar. #husnudzon #namanyajugausaha
Sampailah kita di Kantor Sekertariat Asli, karena saat itu sesi long weekend jadi penuh banget, kayaknya semua tempat wisata di Jogja penuh semua. Lalu Mas Calo yang tadi langsung menuju loket dan ngobrol sama mba penjaga loket lalu menyuruh kami untuk membayar langsung ke loket lalu Mas Calo yang tadipun pamitan dengan penuh kesopanan dan karena kesopanannya bebepun memberikan tips.
Walaupun situasi sedang penuh dan dinda fikir pasti antri ternyata tidak, begitu selesai beres" barang, kami langsung diberitahu untuk segera ganti baju karena akan segera di berangkatkan. Selasai ganti baju kami diminta naik mobil pick up karena arah dari Sekertariat ke Goa Pindul lumbayan jauh, naiklah kami ke atas Pick Up yang sudah dipenuhi oleh satu rombongan dan karena kita cuma 2 orang kita diikutkan dengan rombongan tersebut. Walhasil kita seperti penumpang gelap, terlebih saat mereka saling mengobrol dan cuma kita berdua saja yang terdiam.
Tak lama kemudian sampailah kita di Lokasi Goa Pindul, oh iya sebelumnya kita sudah diberi Ban buat River Tubingnya sama jaket juga. Di Lokasi Goa Pindul tersebut ada juga Sekertariat Resmi kalau di hitung mungkin ada 3-4 Sekertariat Resminya. Dari turun pick up ternyata untuk menuju Goa Pindulnya kita masih harus jalan kaki dan turunin anak tangga yang jumlahnya gak banyak juga sey tapi jalan ke Goa Pindulnya lumbanyan jauh + panas +harus bawa" ban (oh my Gaa cewe seimut dan secantik dinda disuruh bawa ban ) yang lumbayan gedong.
Sampailah kami di hulu sungai tersebut, Masya Alloh banyak sekali orang bertaburan disana sehingga sungai berubah menjadi lautan manusia, entah kapan kami akan turun kesungai karena penuh sekali bagaikan es cendol dalam mangkok.
Dari gambar diatas itu adalah hulu sungai lalu akan masuk ke pintu goa pindulnya, dikarenakan penuh jadilah kita berjemur manjah dibawah teriknya Matahari jam 10 pagi, entah kapan kita bisa menyusuri sungai ini.
Walaupun sungai dipenuhi oleh hasrat orang" yang sudah terbuai photo" liburan ala instagram dan kepanasan yang menusuk" tulang rusuk serta kegaduhan bagaikan di pasar ikan tentu saja kebetean kerap hadir didalam sanubari namun kembali lagi ini liburan untuk bersantai jangan dijadikan ajang buru" dan kebetean yang akan membuahkan Zonk Vacation nantinya.
Ditengah riuh dan teriakan emang" pemandu ada-ada saja ulah konyol para pengunjung, pada saat itu memang banyak sekali rombongan yang datang kesana dari raut" wajah mereka usia rata" rombongan antara 35 tahun sampe 50 tahun-an. That mean uda dewasaaaa bangeeetttt kan hahaha tapi kalau lagi ngumpul gitu sifat bocah mereka memang kerap muncul. Saat semua terjemur disungai itu menunggu giliran masuk mulut goa, semua orang berusaha untuk menghibur diri sendiri. Ada yang main air guyur"in satu sama lain biar ga kepanansan, ada yang heboh foto" kayak bebep, ada yang bercengkrama mesra dibawah teriknya Mentari dan ada seorang bapak" yang dari tadi emang uda heboh sendiri aja.
Beliau sangat ribut, goyang" kaki, kucebrek" air, mukul" air sungai pake kaki dan tangah pokoknya gak mau diem banget lah kayaknya waktu orok gak dibedong hahaha, dia ribut sekali godain temennya dengan memukul" air sungai pake kaki supaya temennya kena cipratan airnya semua temen" rame banget dia makin heboh dan kemudian terdengar suara kencang "Biiyyuuuuurrrrr" diapun nyebur ke kali dan semua teman"nya menertawakan puas sekali, hahahahahhaaa
Kejadian konyol itu ga sampe disitu, saat c bapak" kembali naik ke ban hal itu sulit sekali dilakukan karena c bapak uda pake vest yang basah sehingga saat berusaha naik ke ban, ban nya seolah menghindar sehingga menyebabkan gelak tawa yang lebih heboh dari sebelumnnya. hahahahah
Mau motoinnya, tapi gak enak dan takut juga soalnya kumis c bapak lebih tebel dari bebepp xixixixiiii
Setelah beberapa saat ban kamipun ditarik oleh mas guide nya (beruntung sekali punya tour guide yang baiknya memanjakan banget) Mas Guidenya bener" berjuang menembus lautan cendol mengusahakan agar kami cepat masuk ke dalam Goa. Setelah berdesak" permisi sana sini akhirnya masuklah kita ke mulut goa. Pemandangan disana, gelap ! hahaha iyalah namanya juga goa. Hanya diterangi oleh senter yang dibawa mas guide, sebenernya guide nya bertugas menceritakan tentang goa namun karena suasana penuh dan berisik oleh suara pengunjung suara mas guide nya gak kedengeran. Goa Pindul menjadi rumah kelelawar, saat atap goa di senterin banyak kelelawar yang lagi bobo cantik dan terganggu sekali dengan lampu senter #maafkankamiombatmen
Di dalam goa ada atap berlubang yang mengijinkan cahaya matahari masuk kedalam goa sehingga menimbulkan efek eksotik dan bakal jadi bahan photo instagram yang epik. Sebenernya kita bisa naik ke atas batu dan terjun bebas namun karena penuh hal itu imposible bingit, yang ada saat kita loncat bisa kena orang lain. Jadinya kaya lagi nonton konser trus kalian loncat ke arah para penonton.
Dilihat dari google Map jarak bukit bintan-Goa pindul adalah 45 menit, namun setelah ngeloyor beberapa menit dari Bukit Bintan di depan ada semacam pertigaan berkumpulah banyakpak pulisi disana dan bergerombol mas" memakai jaket "Wisata Goa Pindul" serta penunjuk arah kalau Goa Pindul belok ke kiri (padahal di Waze arahnya ngikutin jalan) namun karena belum pernah bebep selaku pemegang kendali motor langsung merasa bingung dan bertanya" "Bep kemana nih arahnya ?" dinda sebenernya uda bilang kalau arahnya lurus aja ngikutin jalan tapi karna keraguan dan takut nyasar jadilah kami berhenti dipertigaan itu dan langsung disamberrrr mas" berjaket itu #akurasamerekacalo dannnnn kamipun dihampiri 2 mas" dengan menghunuskan pertanyaan" yang tidak perlu dijawab #karenagadikasijedabuatjawab lalu mereka langsung menjelaskan bla bla blaaaa
Menjelaskan kalau di Goa Pindul situasinya sangat ramai dan tidak mungkin bisa reserve disana jadi kalau lewat dia sudah terpaketkan, paket yang ditawarkan 150/orang dengan paket Goa Pindul, Sungai Oya dan Goa Glatik. Walaupun sebenarnya dinda gak pengen ke Goa Glatik tapi bebepnya gak mau pusing sehingga menerima ajakan calo tersebut.
Setelah kami menyetujui paket kamipun segera meluncur ke Area Wisata Goa Pindul ditemani mas calo yang tadi, mengikuti jalannya dan ternyata jalan ini menuju jalan utama yang memang lurus tadi #capeedeehhhh dari situ memang banyak banget tulisan" "Goa Pindul (diiringi tanda jalan yang mengharuskan kita belok,padalah jalurnya masih jauh dan tinggal lurus) belok kiri" Jangan hiraukan tanda itu ikutin jalan dan petunjuk jalan yang dipasang pemerintah aja, karena petunjuk jalan itu sesaattttt, hahahahahhaaa,, yaitu usaha warga sekitar aja, mereka berbaik hati menawarkan diri untuk mengantar kita ke lokasi Goa Pindul, takutnya kita nyasar. #husnudzon #namanyajugausaha
Sampailah kita di Kantor Sekertariat Asli, karena saat itu sesi long weekend jadi penuh banget, kayaknya semua tempat wisata di Jogja penuh semua. Lalu Mas Calo yang tadi langsung menuju loket dan ngobrol sama mba penjaga loket lalu menyuruh kami untuk membayar langsung ke loket lalu Mas Calo yang tadipun pamitan dengan penuh kesopanan dan karena kesopanannya bebepun memberikan tips.
kalo gak mau pake calo, jangan hentikan kendaraan kalian sblum nemu yang beginian OK
Walaupun situasi sedang penuh dan dinda fikir pasti antri ternyata tidak, begitu selesai beres" barang, kami langsung diberitahu untuk segera ganti baju karena akan segera di berangkatkan. Selasai ganti baju kami diminta naik mobil pick up karena arah dari Sekertariat ke Goa Pindul lumbayan jauh, naiklah kami ke atas Pick Up yang sudah dipenuhi oleh satu rombongan dan karena kita cuma 2 orang kita diikutkan dengan rombongan tersebut. Walhasil kita seperti penumpang gelap, terlebih saat mereka saling mengobrol dan cuma kita berdua saja yang terdiam.
Beginilah suasana pick up yang akan membawa kami ke arena Goa Pindul, #imigrangelap
Tak lama kemudian sampailah kita di Lokasi Goa Pindul, oh iya sebelumnya kita sudah diberi Ban buat River Tubingnya sama jaket juga. Di Lokasi Goa Pindul tersebut ada juga Sekertariat Resmi kalau di hitung mungkin ada 3-4 Sekertariat Resminya. Dari turun pick up ternyata untuk menuju Goa Pindulnya kita masih harus jalan kaki dan turunin anak tangga yang jumlahnya gak banyak juga sey tapi jalan ke Goa Pindulnya lumbanyan jauh + panas +harus bawa" ban (oh my Gaa cewe seimut dan secantik dinda disuruh bawa ban ) yang lumbayan gedong.
Sampailah kami di hulu sungai tersebut, Masya Alloh banyak sekali orang bertaburan disana sehingga sungai berubah menjadi lautan manusia, entah kapan kami akan turun kesungai karena penuh sekali bagaikan es cendol dalam mangkok.
nah loh penuh uda kaya cendol kan, hahahahaa
Namanya juga goa kan tentu saja kita masuk dalam goa, hahahaa bedanya dibawah goa pindul ini dialiri sungai gitu jadi untuk susur goa kita bisa pakai rakit, perahu atau ban ini.Dari gambar diatas itu adalah hulu sungai lalu akan masuk ke pintu goa pindulnya, dikarenakan penuh jadilah kita berjemur manjah dibawah teriknya Matahari jam 10 pagi, entah kapan kita bisa menyusuri sungai ini.
Walaupun sungai dipenuhi oleh hasrat orang" yang sudah terbuai photo" liburan ala instagram dan kepanasan yang menusuk" tulang rusuk serta kegaduhan bagaikan di pasar ikan tentu saja kebetean kerap hadir didalam sanubari namun kembali lagi ini liburan untuk bersantai jangan dijadikan ajang buru" dan kebetean yang akan membuahkan Zonk Vacation nantinya.
Ditengah riuh dan teriakan emang" pemandu ada-ada saja ulah konyol para pengunjung, pada saat itu memang banyak sekali rombongan yang datang kesana dari raut" wajah mereka usia rata" rombongan antara 35 tahun sampe 50 tahun-an. That mean uda dewasaaaa bangeeetttt kan hahaha tapi kalau lagi ngumpul gitu sifat bocah mereka memang kerap muncul. Saat semua terjemur disungai itu menunggu giliran masuk mulut goa, semua orang berusaha untuk menghibur diri sendiri. Ada yang main air guyur"in satu sama lain biar ga kepanansan, ada yang heboh foto" kayak bebep, ada yang bercengkrama mesra dibawah teriknya Mentari dan ada seorang bapak" yang dari tadi emang uda heboh sendiri aja.
Beliau sangat ribut, goyang" kaki, kucebrek" air, mukul" air sungai pake kaki dan tangah pokoknya gak mau diem banget lah kayaknya waktu orok gak dibedong hahaha, dia ribut sekali godain temennya dengan memukul" air sungai pake kaki supaya temennya kena cipratan airnya semua temen" rame banget dia makin heboh dan kemudian terdengar suara kencang "Biiyyuuuuurrrrr" diapun nyebur ke kali dan semua teman"nya menertawakan puas sekali, hahahahahhaaa
Kejadian konyol itu ga sampe disitu, saat c bapak" kembali naik ke ban hal itu sulit sekali dilakukan karena c bapak uda pake vest yang basah sehingga saat berusaha naik ke ban, ban nya seolah menghindar sehingga menyebabkan gelak tawa yang lebih heboh dari sebelumnnya. hahahahah
Mau motoinnya, tapi gak enak dan takut juga soalnya kumis c bapak lebih tebel dari bebepp xixixixiiii
Setelah beberapa saat ban kamipun ditarik oleh mas guide nya (beruntung sekali punya tour guide yang baiknya memanjakan banget) Mas Guidenya bener" berjuang menembus lautan cendol mengusahakan agar kami cepat masuk ke dalam Goa. Setelah berdesak" permisi sana sini akhirnya masuklah kita ke mulut goa. Pemandangan disana, gelap ! hahaha iyalah namanya juga goa. Hanya diterangi oleh senter yang dibawa mas guide, sebenernya guide nya bertugas menceritakan tentang goa namun karena suasana penuh dan berisik oleh suara pengunjung suara mas guide nya gak kedengeran. Goa Pindul menjadi rumah kelelawar, saat atap goa di senterin banyak kelelawar yang lagi bobo cantik dan terganggu sekali dengan lampu senter #maafkankamiombatmen
Di dalam goa ada atap berlubang yang mengijinkan cahaya matahari masuk kedalam goa sehingga menimbulkan efek eksotik dan bakal jadi bahan photo instagram yang epik. Sebenernya kita bisa naik ke atas batu dan terjun bebas namun karena penuh hal itu imposible bingit, yang ada saat kita loncat bisa kena orang lain. Jadinya kaya lagi nonton konser trus kalian loncat ke arah para penonton.
photo diambil dari internet, bila situasi kosong maka kami bisa melakukan hal ini, keren lah
Jarak goa pindul gak jauh" amat sebenernya mungkin bisa tersusur hanya dalam waktu 20 menit kalau kosong dan cuma lewat doang kalau dibarengi dengan maen" mungkin sejam juga tak kan cukup. Pada saat itu dinda hanya ingin segera hengkang dari situ karena ribut nya bagai dikonser Metalica. Akhirnya sampai juga kita dihilir dan hilirnya itu adalah tempat yang sebenernya sudah kita lalui sebelum ke hulu tadi.
Kalau situasi sepi pastilah asik banget main disini, biar panas namun anginnya masih dingin, airnya beneran hijau dan asik dipakai berenang.
ini hilirnya Goa Pindul, lubang dibelakang itu adalah pintu kelur Goa Pindul
Sesuai paket setelah Goa Pindul kami lanjut untuk menuju River Tubing Sungai Oya, kembali kami harus berjalan kaki menuju pick up #olahraga dan untungnya ban kita dibawain sama kru nya #lepasbebanban Untuk menuju Sungai Oya kami dinaikan ke pick up lagi karena jaraknya lumbayan jauh. Jalanan desa yang belum rata memjadi bonus untuk kita, bonus offroad xixixixiiii
Untuk memulai River Tubing masuklah kita ke perkebunan Kayu Putih dan langsung teringat film Kera Sakti dimana di film itu Hutan Kayu Putih menjadi tempat tinggal Dewi Quan-in. #anaktaun90an
Turun dari Pick Up lalu kami jalan lagi untuk menuju sungainya menyusuri perkebunan kayu putih, anget" ginama gitu. Sampailah kita disungai Subhanalloh alam ciptaan Alloh memang tiada yang bisa menandingi, air yang masih jernih dengan bebatuan besar membuat sungai ini seperti kolam renang, ingin rasanya dinda nyebur, berenang manjah dan mandi ala" putri khayangan dalam dongeng Joko Tingkir.
River Tubing dimulai, awalnya ada arus gitu saat kita turun ban kita langsung terseret arus membuat perasaan deg-deg an dan tentunya hati senang namun hal itu tidak berlangsung lama karena arus setelahnya sangat kecil sekali sehingga jalannya ban menjadi pelan.
ini dia susur sungai Oy, arusnya kecil jadi jangan khawatir, terkadang bebep turun dari ban untuk berenang
Disana juga ada spot untuk loncat indah loh, seru juga trus ada mini waterfall juga.Untuk main disungai gini emang ga dianjurkan bawa barang berharga takutnya jatoh nanti susah diambil. Kaya kemarin ada yang bawa gopro kayak bebep gitu terus jatoh gopro nya dan ga bisa di temukan lagi. Mas guide nya uda bela"in nyelam tapi hasilnya nihil.
Setelah menelusuri Sungai dan main" di tebing buat loncat" indah, akhirnya sampai juga kita di bendungan yang menandakan River Tubing kita sudah selesai.
Kamis, 28 Juli 2016
Air Terjun Jogja dan Kalibiru yang melegenda
Jam menunjukan pukul 14.35 leyeh" in di office, panas gerah melanda di kantor ini padalah ada AC diruangan dan ternyata AC itu tidak menyala *hemmmm pantes
Panas begini rasanya dinda ingin pergi ketempat yang hijau dan sejuk, teringatlah dinda akan liburan dinda di Jogja Mei kemarin. Untuk itu dinda akan coba lanjutkan ceritra romansa liburan berdua bersama bebep.
Pada tanggal 4-8 Mei 2016, dinda dan bebep berlibur di Jogja dengan mengusung gaya ala backpackeran namun yang terjadi entahlah ini backpacker atau bukan karena dibilang backpacker cost yang keluar lumbayan juga sey kalau diitung" abis 3 juta berdua but jangan kaget dulu ya, ini kan kali pertama kita liburan berdua jadi masih belum lihai kontrol uang.
Berangkat tanggal 4 malam dari Bandung menggunakan kereta api kelas Ekonomi yang sekarang udah nyaman sampailah kita di Jogja pada pukul 04.00 subuh. Sebelumnya kami sudah memesan kamar melalui Agonda walaupun hanya terpakai beberapa jam saja, sengaja sey buat numpang istirahat rebahan badan dan mandi" cantik. Kami check in di Hotel Ndalem Mantigawen di jalan mantrigawen. Karena kurangnya pengalaman dari st lempuyangan ke hotel kami langsung terbuai oleh supir taxi yang menawarkan jasanya. Harga yang ditawarkan 50rb padahal saat dinda lihat jarak di Waze hotel dan stasiun tidak terlalu jauh. Karena bebep orangnya gak tegaan bebep cuma nawar 30rb dan langsung disepakati oleh mas" taxi nya *sebel banget sebenernya tapi harus dibawa enjoy
Dan sesampai di hotel bebep kasi 50rb dan mas" taxinya cuma ada kembalian 15rb jadilah ongkosnya 35rb *makin gondok aja. Masuklah kami ke hotel dan langsung diberikan kamar, kamarnya bagus kasurnya luas dan bersih kalau nginep beberapa hari disana juga sepertinya sangat nyaman namun karena dinda pesan yang standar pan dengan harga 120rb fasilitaspun minim seperti tidak ada AC, KM diluar dan tidak ada TV tp itu semua wajar aja sey kan harganya juga murah.
Setelah check in kami memutuskan untuk sedikit mengganjal mulut cacing diperut yang dari tadi sudah meronta" kelaparan, jalan sedikit ada warung nasi dipojokan makanlah kami disana. Saya ambil nasi, orek tempe, sayur sawi dan martabak telor 1 pcs. Bebep ambil nasi, orek tempe, telur dan gorengan dan totalnya adalah 17rb entah murah atau tidak namun menurut dinda tidak murah dibandung bisa lebih murah, tapi ya sudahlah kan sudah diperut.
Untuk menghemat budget alat transportasi yang kami gunakan adalah Rental Motor seharinya 100rb karena lagi weekend kalau hari biasa biasanya 70rb kami bayar dimuka untuk 3 hari kedepan 300rb.
Setelah 1 unit sepeda motor Honda ada ditangan kami meluncur lah kami dengan segera ketempat-tempat paling nge Hits di Jogja, sebelumnya dinda uda bikin Itinerary dan alhamdulillah semuanya berantakan #ayosemuanyatepuktangan #tepukjedat #tepukpramuka.
Sesuai Itinerary meluncurlah dari Jogja, matrigawen menuju Air Terjun Kedung Pedut yang lagi on bingits di Instagram, liat poto" kedung pedut di Instagram emang bikin hati riang dan ingin mencicipi berenang manjah disana, airnya yang hijau menjanjikan kesegaran sejati, tempatnya yang luas menjanjikan photo selfie yang membahana.
Tengoklah poto ini siapa yang tidak akan tertarik untuk dateng kesini, disini kita bisa bergaye nak model iklan shampoo #kibasrambutalaala
Namanya juga menuju Air Terjun tentu saja ada harga yang harus dibayar #berapa,haha harga itu bukan uang akan tetapi ..... Perjalanan yang sungguh jauhhhhhhhh saat tengok di google map jarak jogja-kedungpedut adalah 1,5 jam (dinda fikir dekatlah namun dinda salah karena membandingkan jalanan Bandung dan Jogja) namun ternyata 1,5 jam itu adalah waktu tempuh dengan kondisi jalan yang kosoong mlompongggg Oh my God oh my God ini benar" turing dan muncullah perasaan "ko ga nyampe2"
Setelah menyusuri jalan Godean yang panjang dan mulus semulus wajah iklan" facial wash dan ditemani oleh kawan kita Waze, kami berusaha menikmati perjalanannya yang seperti slogan orang" Vacation = Not the Destination but The Journey.
Sawah-sawah terhampar luas, hijau menyejukan, semilir udara yang menyegarkan serta langit biru berserta awan" kinton nya. Akhirnya sampai juga kami di area Wisata Kiskendo dan ternyata didaerah ini sudah turun hujan terlebih dahulu menepilah kami disebuah toko yang sedang tutup untuk berubah kostum astronot #dibacajashujan, ternyata kami sudah sampai di pertigaan Grojongan ambil kiri, dari jauh sudah terlihat bahwa jalur yang akan kami lewati menjulang tinggi bak pohon kelapa #lebayyy. Melajulah kita dengan gas pol (bila melewati jalan menanjak atur gas jangan dipanteng dan jangan di rem cukup kurangi kecepatan lalu gas kembali #serasangertibangetmotorya) dengan jalan yang lumbayan kecil kalau ada perewis mobil satunya harus mepet ke tebing dan jurang dan berkelok-kelok pula ditemani rintikan hujan yang manja sampailah kami diarea wisata Jatimulyo, terlihat beberapa anak muda duduk" cantik di pinggir jalan sambil melambaikan tangan dan menawari setiap kendaraan yang lewat untuk parkir, sejenak kamipun berhenti dan kami bertanya
"Kedung Pedut ?", merekapun menimpali "Bukan, masih didepan"
Kembali kami tancap gas, tak lama berselang kami melihat banyak mobil dan motor yang parkir dan tukang parkir yang melambangikan tangan "Mari parkir, mari parkir" setelah mendekat lalu kami dipersilahkan parkir dibawah, meluncurlah kami kebawah. Akhirnya sampai juga.
Turunlah dan bersiap" ingin bermain air yang hijaunya menyejukan mata hati, fasilitas yang ada sangat minim tidak ada penitipan barang tapi kita bisa nitip di saung yang ada diparkiran, lalu kami menuju pos tiket bayarnya sey cuma 4rb aja, lalu saya tanya "Kedung Pedut kemana ?" lalu mba yang jaga pos berkata "Dibawah" "Oh oke, lewat mana ?" lalu orang" sekitar ikut menjawab " Ini area Air Terjun Kembang Soka mba, kalau air terjun Kedung pedut dibawah lagi harus keluar dulu dari sini".
Oh my God oh my God oh my Goooddddd, rupanya kami salah belok aarrrggghhhhh
Segera dinda merengek pada bebep, "Bebeppp bukan iniiiiii, yu keluar lagi, tempatnya masih dibawah"
Lalu warga setempat ikut menjawab #padahalyangdindasebutadalahbebep #merekameresamenjadibebepnyadinda "Mba airnya keruh mba kalau di Kedung Pedut" WHAAATTTTTTT beda banget donk sama yang di online" #apakahmerekamenipuku
Ternyata karena baru hujan airpun bercampur dengan tanah merah sehingga menimbulkan kekeruhan yang mengecewakan.
Lalu bebeppun menimpali "Uda bebep ga papa, sama ko air terjun, disana lagi keruh disini jg sama" #cieeahhsobijak hahahhaha, melihat raut muka pemuda kesayangan yang sudah kelelahan dindapun terpaksa menyerah. dan dipersilahakan masuklah kami kearea Air Terjun dan taraaaaaaaaaaaa didepan kami telah menanti anak tangga yang jumlah nya yasudahlah ..... Lebih baik menuruni anak tangga dengan berdzikir dari pada menghitung anak tangga yang leueur karena hujan dan sepatu yang mulai bobolokot oleh tanah liat.
Terdengar dan kemudian terlihatlah air terjunnya dan benar saja berwarna keruh
Udaranya memang menyegarkan tapi karena melihat air yang seperti bajigur kamipun gak jadi mandi" manja ala puteri khayangan seperti di legenda" Indonesia. Untuk menuju area kolamnya harus lebih kebawah lagi, that means harus menuruni bejibun AT lagi #anaktangga. Dikarenakan tidak jadi berenang kamipun maksudnya dindapun males untuk turun kebawah, padahal dibawah rame banget, walau air seperti kopi susu tapi banyak yang berenang munkin karena uda tanggung jauh" kesini. Kami hanya bermain" di jembatan bambu itu bersama dengan air terjun yang ada didepan kami dan kegiatan kami disana selfie" manis (Photonya banyak tapi masih di Hp bebep)
Setelah puas bermain dijembatan bambu kamipun bergegas untuk kembali keatas dannnnnnn menaiki AT yanggggg menggemaskan, sering kali dinda di bully bebep. "Ayooo cepet iy, lelet, gendut, gempilll" membuat kegiatan tracking ini semakin melelahkan.
Sampailah kami dipos tiket tadi, lalu kami leyeh" di saung mengantri kamar mandi yang cuma satu, dan memperhatikan pengunjung lain #cieperhatianbeud ada sebuah keluarga yang paket kumplit beserta nenek plus cucu"nya sepaket lengkap semacam sinetron india #sebutsajauttaran Mereka terlihat sangat bersenang" riang gembira iri rasanya tidak seperti dinda yang kepayahan.
Setelah beres" kamipun melanjutkan perjalanan menuju Wisata Kalibiru melewati Jl. Clapar, selepas dari Air Terjun Kembang Soka lurus searah ke Air terjun Kedung Pedut, sepanjang perjalanan berjajar patok petunjuk jalan Kedung Pedut, 20 menit dari kembang Soka dan muncullah kalimat menyayat hati "Selamat Datang Di Air Terjun Kedung Pedut" dan wihh disana terlihat ramai sekali beybehh, nampak tempat parkir yang luas dan ada beberapa bis yang parkir beserta fasilitas" yang lebih rapi tapi sayangnya kami gak melipir kesana karena waktu sudah pukul 4 dan kita ngejar buat Sunset di pohon kalibiru yang melegenda.
Lanjutkan kita perjalanan melewati jalanan yang kecil dengan pemandangan hutan hujan tropis serta sungai yang entah apa namanya mungkin sungai progo, panjang nian jalan kecil ini sampai" kami khawatir kalo kami nyasar namun Lahula ajalah, setelah berpuluh" menit menyusuri jalan yang sempit itu akhirnya kami sampai juga di jalan yang besar tepatnya pertigaan jembatan dari arah kami langsung lurus saja, dan pemandanganpun didominasi oleh kebun tebu kalau lagi berbunga indah juga sey banyak yang photo" berbackgroundkan bunga tebu. Sampailah kami dipertigaan menuju arah Kalibiru dan jalannya ga kalah kecil dengan yang tadi dan sama pula naik" ke puncak gunung dan berkelok-kelok lama" jalananpun mulai lebih menyempit menanjak dan berkelok #kalibirumemangpuncakgunung #kalibirutanpakali, sepanjang jalan banyak warga sekitar yang rela mengatur jalanan supaya perjalanan para wisatawan semakin lancar jayahhhh.
Setelah perjuangan naik belok yang menggemaskan sampai juga kami diarea parkir kalibiru, cuaca aman terkendali namun untuk sunset sepertinya kelabu. Parkirlah kami di halaman rumah warga yang kebetulan ngewarung juga #entahkebetulanatau emangdariSDudangewarung. Warga disananya ramah" sekaleh karna asli wong Jowo kali ya, kami titipkan tas" kami yang berat itu diwarung sementara kami menuju puncak. Suasana disana ramai sekali oleh jiwa" yang ingin mencari kesejukan alamiah #biasanyakesejukandidapatdariAC, kamipun bergegas dan lagi" ternyata untuk mencapai kalibiru ada sebuah jalan yang lebih tinggi lagi, tanpa anak tangga karena jalan sudah dipelur/ditembok atau apalah semacam diaspal. Kemudian hati ini bersenandung Naik Naik ke puncak gunung lelah cape dan lemas #manjasekalehsitetehini
Setalah dipuncak, andaiiiiii rame sekalih kakaks, dan saat daftar buat photo di pohon ituu ternyata pendaftarannya sudah ditutup dari jam 10 pagi kerna sudah overload, jadinya sudah bukan pendaftaran tapi penyesalan Hiks. Lalu wajah betepun nampak pada dinda, kemudian bebep berkata "Tunggu disini ya, Pam cari info dulu barang kali bisa" terlihat dia mondar mandir dari 1 petugas dan petugas lain dan semua petugas nampak menggeleng"kan kepala. "Oh pasti gak bisa" gumam dinda dalam hati dann ya memang ga bisa, lalu kami ditunjukan ke area rumah pohon, katanya itu spot baru. Turunlah kami ke area rumah pohon yang ditunjukan, nampak disana sejoli yang sedang di photo oleh mas-mas photografer, kamipun ditawari dan harga nya lufa antara 50-100rb dan diberikan semua filenya.
Panas begini rasanya dinda ingin pergi ketempat yang hijau dan sejuk, teringatlah dinda akan liburan dinda di Jogja Mei kemarin. Untuk itu dinda akan coba lanjutkan ceritra romansa liburan berdua bersama bebep.
Pada tanggal 4-8 Mei 2016, dinda dan bebep berlibur di Jogja dengan mengusung gaya ala backpackeran namun yang terjadi entahlah ini backpacker atau bukan karena dibilang backpacker cost yang keluar lumbayan juga sey kalau diitung" abis 3 juta berdua but jangan kaget dulu ya, ini kan kali pertama kita liburan berdua jadi masih belum lihai kontrol uang.
Berangkat tanggal 4 malam dari Bandung menggunakan kereta api kelas Ekonomi yang sekarang udah nyaman sampailah kita di Jogja pada pukul 04.00 subuh. Sebelumnya kami sudah memesan kamar melalui Agonda walaupun hanya terpakai beberapa jam saja, sengaja sey buat numpang istirahat rebahan badan dan mandi" cantik. Kami check in di Hotel Ndalem Mantigawen di jalan mantrigawen. Karena kurangnya pengalaman dari st lempuyangan ke hotel kami langsung terbuai oleh supir taxi yang menawarkan jasanya. Harga yang ditawarkan 50rb padahal saat dinda lihat jarak di Waze hotel dan stasiun tidak terlalu jauh. Karena bebep orangnya gak tegaan bebep cuma nawar 30rb dan langsung disepakati oleh mas" taxi nya *sebel banget sebenernya tapi harus dibawa enjoy
Dan sesampai di hotel bebep kasi 50rb dan mas" taxinya cuma ada kembalian 15rb jadilah ongkosnya 35rb *makin gondok aja. Masuklah kami ke hotel dan langsung diberikan kamar, kamarnya bagus kasurnya luas dan bersih kalau nginep beberapa hari disana juga sepertinya sangat nyaman namun karena dinda pesan yang standar pan dengan harga 120rb fasilitaspun minim seperti tidak ada AC, KM diluar dan tidak ada TV tp itu semua wajar aja sey kan harganya juga murah.
Setelah check in kami memutuskan untuk sedikit mengganjal mulut cacing diperut yang dari tadi sudah meronta" kelaparan, jalan sedikit ada warung nasi dipojokan makanlah kami disana. Saya ambil nasi, orek tempe, sayur sawi dan martabak telor 1 pcs. Bebep ambil nasi, orek tempe, telur dan gorengan dan totalnya adalah 17rb entah murah atau tidak namun menurut dinda tidak murah dibandung bisa lebih murah, tapi ya sudahlah kan sudah diperut.
Untuk menghemat budget alat transportasi yang kami gunakan adalah Rental Motor seharinya 100rb karena lagi weekend kalau hari biasa biasanya 70rb kami bayar dimuka untuk 3 hari kedepan 300rb.
Inilah teman kami selama di Jogja, Honda Vario 2016 kamipun langsung isi bensin 30rb full tank karena motor ini akan kami ajak berkelana menyusuri kota Jogja.
Setelah 1 unit sepeda motor Honda ada ditangan kami meluncur lah kami dengan segera ketempat-tempat paling nge Hits di Jogja, sebelumnya dinda uda bikin Itinerary dan alhamdulillah semuanya berantakan #ayosemuanyatepuktangan #tepukjedat #tepukpramuka.
Sesuai Itinerary meluncurlah dari Jogja, matrigawen menuju Air Terjun Kedung Pedut yang lagi on bingits di Instagram, liat poto" kedung pedut di Instagram emang bikin hati riang dan ingin mencicipi berenang manjah disana, airnya yang hijau menjanjikan kesegaran sejati, tempatnya yang luas menjanjikan photo selfie yang membahana.
Tengoklah poto ini siapa yang tidak akan tertarik untuk dateng kesini, disini kita bisa bergaye nak model iklan shampoo #kibasrambutalaala
Namanya juga menuju Air Terjun tentu saja ada harga yang harus dibayar #berapa,haha harga itu bukan uang akan tetapi ..... Perjalanan yang sungguh jauhhhhhhhh saat tengok di google map jarak jogja-kedungpedut adalah 1,5 jam (dinda fikir dekatlah namun dinda salah karena membandingkan jalanan Bandung dan Jogja) namun ternyata 1,5 jam itu adalah waktu tempuh dengan kondisi jalan yang kosoong mlompongggg Oh my God oh my God ini benar" turing dan muncullah perasaan "ko ga nyampe2"
Setelah menyusuri jalan Godean yang panjang dan mulus semulus wajah iklan" facial wash dan ditemani oleh kawan kita Waze, kami berusaha menikmati perjalanannya yang seperti slogan orang" Vacation = Not the Destination but The Journey.
Beginilah pemandangan sepanjang jalan Godean, sangat menyegarkan mata kan #abaikanmobilcoldyangsedangmelintas
Sawah-sawah terhampar luas, hijau menyejukan, semilir udara yang menyegarkan serta langit biru berserta awan" kinton nya. Akhirnya sampai juga kami di area Wisata Kiskendo dan ternyata didaerah ini sudah turun hujan terlebih dahulu menepilah kami disebuah toko yang sedang tutup untuk berubah kostum astronot #dibacajashujan, ternyata kami sudah sampai di pertigaan Grojongan ambil kiri, dari jauh sudah terlihat bahwa jalur yang akan kami lewati menjulang tinggi bak pohon kelapa #lebayyy. Melajulah kita dengan gas pol (bila melewati jalan menanjak atur gas jangan dipanteng dan jangan di rem cukup kurangi kecepatan lalu gas kembali #serasangertibangetmotorya) dengan jalan yang lumbayan kecil kalau ada perewis mobil satunya harus mepet ke tebing dan jurang dan berkelok-kelok pula ditemani rintikan hujan yang manja sampailah kami diarea wisata Jatimulyo, terlihat beberapa anak muda duduk" cantik di pinggir jalan sambil melambaikan tangan dan menawari setiap kendaraan yang lewat untuk parkir, sejenak kamipun berhenti dan kami bertanya
"Kedung Pedut ?", merekapun menimpali "Bukan, masih didepan"
Kembali kami tancap gas, tak lama berselang kami melihat banyak mobil dan motor yang parkir dan tukang parkir yang melambangikan tangan "Mari parkir, mari parkir" setelah mendekat lalu kami dipersilahkan parkir dibawah, meluncurlah kami kebawah. Akhirnya sampai juga.
Turunlah dan bersiap" ingin bermain air yang hijaunya menyejukan mata hati, fasilitas yang ada sangat minim tidak ada penitipan barang tapi kita bisa nitip di saung yang ada diparkiran, lalu kami menuju pos tiket bayarnya sey cuma 4rb aja, lalu saya tanya "Kedung Pedut kemana ?" lalu mba yang jaga pos berkata "Dibawah" "Oh oke, lewat mana ?" lalu orang" sekitar ikut menjawab " Ini area Air Terjun Kembang Soka mba, kalau air terjun Kedung pedut dibawah lagi harus keluar dulu dari sini".
Oh my God oh my God oh my Goooddddd, rupanya kami salah belok aarrrggghhhhh
Segera dinda merengek pada bebep, "Bebeppp bukan iniiiiii, yu keluar lagi, tempatnya masih dibawah"
Lalu warga setempat ikut menjawab #padahalyangdindasebutadalahbebep #merekameresamenjadibebepnyadinda "Mba airnya keruh mba kalau di Kedung Pedut" WHAAATTTTTTT beda banget donk sama yang di online" #apakahmerekamenipuku
Ternyata karena baru hujan airpun bercampur dengan tanah merah sehingga menimbulkan kekeruhan yang mengecewakan.
Lalu bebeppun menimpali "Uda bebep ga papa, sama ko air terjun, disana lagi keruh disini jg sama" #cieeahhsobijak hahahhaha, melihat raut muka pemuda kesayangan yang sudah kelelahan dindapun terpaksa menyerah. dan dipersilahakan masuklah kami kearea Air Terjun dan taraaaaaaaaaaaa didepan kami telah menanti anak tangga yang jumlah nya yasudahlah ..... Lebih baik menuruni anak tangga dengan berdzikir dari pada menghitung anak tangga yang leueur karena hujan dan sepatu yang mulai bobolokot oleh tanah liat.
Terdengar dan kemudian terlihatlah air terjunnya dan benar saja berwarna keruh
Tempatnya asik sey, so kl kesini pastikan gak lagi musin ujan, musim rambutan lebih enak hehehe, gejeh
Setelah puas bermain dijembatan bambu kamipun bergegas untuk kembali keatas dannnnnnn menaiki AT yanggggg menggemaskan, sering kali dinda di bully bebep. "Ayooo cepet iy, lelet, gendut, gempilll" membuat kegiatan tracking ini semakin melelahkan.
Sampailah kami dipos tiket tadi, lalu kami leyeh" di saung mengantri kamar mandi yang cuma satu, dan memperhatikan pengunjung lain #cieperhatianbeud ada sebuah keluarga yang paket kumplit beserta nenek plus cucu"nya sepaket lengkap semacam sinetron india #sebutsajauttaran Mereka terlihat sangat bersenang" riang gembira iri rasanya tidak seperti dinda yang kepayahan.
Setelah beres" kamipun melanjutkan perjalanan menuju Wisata Kalibiru melewati Jl. Clapar, selepas dari Air Terjun Kembang Soka lurus searah ke Air terjun Kedung Pedut, sepanjang perjalanan berjajar patok petunjuk jalan Kedung Pedut, 20 menit dari kembang Soka dan muncullah kalimat menyayat hati "Selamat Datang Di Air Terjun Kedung Pedut" dan wihh disana terlihat ramai sekali beybehh, nampak tempat parkir yang luas dan ada beberapa bis yang parkir beserta fasilitas" yang lebih rapi tapi sayangnya kami gak melipir kesana karena waktu sudah pukul 4 dan kita ngejar buat Sunset di pohon kalibiru yang melegenda.
Lanjutkan kita perjalanan melewati jalanan yang kecil dengan pemandangan hutan hujan tropis serta sungai yang entah apa namanya mungkin sungai progo, panjang nian jalan kecil ini sampai" kami khawatir kalo kami nyasar namun Lahula ajalah, setelah berpuluh" menit menyusuri jalan yang sempit itu akhirnya kami sampai juga di jalan yang besar tepatnya pertigaan jembatan dari arah kami langsung lurus saja, dan pemandanganpun didominasi oleh kebun tebu kalau lagi berbunga indah juga sey banyak yang photo" berbackgroundkan bunga tebu. Sampailah kami dipertigaan menuju arah Kalibiru dan jalannya ga kalah kecil dengan yang tadi dan sama pula naik" ke puncak gunung dan berkelok-kelok lama" jalananpun mulai lebih menyempit menanjak dan berkelok #kalibirumemangpuncakgunung #kalibirutanpakali, sepanjang jalan banyak warga sekitar yang rela mengatur jalanan supaya perjalanan para wisatawan semakin lancar jayahhhh.
Setelah perjuangan naik belok yang menggemaskan sampai juga kami diarea parkir kalibiru, cuaca aman terkendali namun untuk sunset sepertinya kelabu. Parkirlah kami di halaman rumah warga yang kebetulan ngewarung juga #entahkebetulanatau emangdariSDudangewarung. Warga disananya ramah" sekaleh karna asli wong Jowo kali ya, kami titipkan tas" kami yang berat itu diwarung sementara kami menuju puncak. Suasana disana ramai sekali oleh jiwa" yang ingin mencari kesejukan alamiah #biasanyakesejukandidapatdariAC, kamipun bergegas dan lagi" ternyata untuk mencapai kalibiru ada sebuah jalan yang lebih tinggi lagi, tanpa anak tangga karena jalan sudah dipelur/ditembok atau apalah semacam diaspal. Kemudian hati ini bersenandung Naik Naik ke puncak gunung lelah cape dan lemas #manjasekalehsitetehini
Setalah dipuncak, andaiiiiii rame sekalih kakaks, dan saat daftar buat photo di pohon ituu ternyata pendaftarannya sudah ditutup dari jam 10 pagi kerna sudah overload, jadinya sudah bukan pendaftaran tapi penyesalan Hiks. Lalu wajah betepun nampak pada dinda, kemudian bebep berkata "Tunggu disini ya, Pam cari info dulu barang kali bisa" terlihat dia mondar mandir dari 1 petugas dan petugas lain dan semua petugas nampak menggeleng"kan kepala. "Oh pasti gak bisa" gumam dinda dalam hati dann ya memang ga bisa, lalu kami ditunjukan ke area rumah pohon, katanya itu spot baru. Turunlah kami ke area rumah pohon yang ditunjukan, nampak disana sejoli yang sedang di photo oleh mas-mas photografer, kamipun ditawari dan harga nya lufa antara 50-100rb dan diberikan semua filenya.
ini lah hasil jepretan mamang photografer pohon itu, dinda gak mau upload photo dinda karna hasilnya bikin dinda tampak berisi
Setelah merasa zonk dengan photo pohon itu akhirnya kamipun beranjak dan kembali ke puncak kalibiru dan berusaha untuk menikmati suasana pegunungan yang sebenarnya dibisa di dapatkan di daerah Dago Bandung, xixixixixiii tapi namanya juga jalan" hahahaa.
Inilah penampakan puncak kalibiru, karena uda ga bisa photo di papan itu akhirnya banyak orang yang selfih ria disini
Pemandangannya emang asik banget, bisa liat waduk sermo lalu kalau lagi cerah tempat ini adalah tempat yang tepat buat liat sunset. Bukan kami aja yang gak kebagian photo tapi banyak ratusan jiwa juga yang gak kebagian photo selfie diatas papan yang lagi kekinian, mungkin karena ini adalah long weekend. Para mamang pengurus menyarankan kami buat nginep aja di kalibiru, memang ada beberapa pondok disana dengan design rumah bambu ala".
Tapi karena dinda dan bebep sudah booked hotel akhirnya kamipun memutuskan pulang saja mungkin lain kali kami kembali. Saat turun hari sudah gelap gulita merajalela, dengan turunan manja dan jalan yang berkelok kelok serta cahaya dari lampu motor saja kami menyusuri jalan dengan hati yang dag dug seerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
Untuk malam pertama ini dinda uda booked hotel diarea Bukit Bintan yang menjadi idaman.
Kalibiru-Bukit Bintan = 2 jam perjalanan #pemilihanhotelyangsalah beneran berkendara 2 jam, tepos pantat dinda '_'!
Minggu, 08 Mei 2016
Makan Malam di Bukit Bintang Pathuk Jogja
Lanjutkan cerita kitaa
Sebelum kita berlibur ke suatu tempat pastilah kita googling" terlebih dahulu tempat" yang bagus atau intip" Itinerary di blogger" yang pernah mengunjungi tempat tersebut guna untuk mencari informasi sebanyak"nya tempat dan wisata apa aja yang menjadi idolah.
Saat searching tempat" dinner di Jogja melalui internet munculnya salah satu tempat yaitu "Bukit Bintan" karena begitu banyak postingan mengenai tempat itu dindapun berusaha menyocok"kan jadwal agar semua tempat tersambangi. Begini rencananya
Day 1 : Air Terjun Kedung Pedut & Kalibiru (tadinya kalo ada waktu mau ke waduk sermo)
Kegiatan : Main air di air terjun, Kalibiru emang buat maen mini playing fox dan selfih di pohon.
Dinner : Bukit Bintan
Day 2 : Goa Pindul explore goa hanya mengusuri goa aja 35 K, River Tubing menyusuri sungai Oya pakai ban gituh lumbanyan seru lah ada arusnya dikit 40K
Sunset di Pantai Indrayanti, kita ke pantai Pok Tunggal, menginap di hotel area pantai Indrayanti
Dinner : Seputaran Pantai Indrayanti
Day 3 : Sunset di Pantai Sundak dan Snorkling di Pantai Ngelambor
Kegiatan di hari pertama uda terurai dilaman yang lain, dinda ingin bercerita tentang bukit bintan ya. Dinda akhirnya memilih menginap di area Bukin Bintan karena besoknya mau pergi ke Goa Pindul, setelah perjalan yang melelahkan tiba lah kami di area Bukit Bintang berjajarlah warung" makan dengan view city light, kalau di Bandung pemandangan seperti ini bisa di dapat di area Punclut, Bukit Bintang Dago dan restoran" diarea dago atas.
Mari bahas Hotelnya dulu, namanya adalah Restaurant & Hotel Bukit Indah dinda pesan melalui Agonda.com segaja booking online supaya nanti gak repot cari" hotel. Dengan rasa lelah yang merajarela kami datang untuk check in, entah dimana front office nya yang pasti ini tidak terasa seperti hotel entah apa rate nya #bintang1 #bintang2 #bintang7 #bintangkejora saat akan check in susah benerr dah katanya tidak ada booking atas nama agonda.com dan atas nama dindapun tiada, dinda perlihatkan vouchernya lalu dia bilang adanya atas nama ester mba ester bukan ? Sudah dinda kasi tahu kalau nama dinda adalah Rosy namun mba nya ngeyel kalo dinda booking atas nama ester #ngeselinsumpah.
Setelah bersitegang dengan mba yang tadi akhirnya kamipun diberi kamar dan diantar dan ternyata kamar yang kami dapatkan memang kelas melati, kasur seadanya, seprai begitulah dan selimut begitulah kamar terasa panazz dan saluran TV pun beitulah #begitutidakmenggairahkan dan yang paling ngeselin adalah kita dapat kamar aquarium yaa aquarium #gordensangattipis sehingga orang diluar dapat bebas menengok aktifitas kita didalam kamar dan lampu luarpun mati sehingga jelaslah kami seperti berada dalam aquarium.
Karena tujuannya adalah untuk Dinner setelah istirahat dan mandi kamipun bergegas untuk makan malam romantik #khayalannya, setelah cek restoran ternyata restoran dihotel ini penuh sesak sekaleh sehingga dengan terpaksa kami cari tempat lain untuk Dinner dan setelah pilih" masuklah kami kesebuah cafe dengan view yang lumbayan terlihat hahahaa makanan yang ditawarkan biasa aja sey seperti nasi goreng dan nasi paketan ayam gitu, duduknya pun lesehan #hancursudahharapanuntukdinerromantisditemanicityview
Dinda berusaha untuk tidak bete dan menerima keadaan saja dinda pesan nasi cinta, dan bebep pesan nasi goreng makannya lumbayan enak dan harganya uda pasti mursidah. Cuma habis sekitar 50 an berdua.
Setelah puas nongkrong kamipun kembali ke Hotel dan alangkah kagetnya kami setiba diHotel pintu masuk Hotel terkunci rapat sehingga kami tidak bisa masuk kedalam #ialahnamanyadikunci kami cari" orang tak satupun yang muncul kami cari" bel entah dimana ia berada setelah menunggu beberapa saat adalah mas" menengok kearah kami dan melempar senyum diapun membukakan pintu untuk kami padahal jam masih menunjukan pukul 11 malam tapi resto sudah tutup dan sepertinya hotelnyapun tutup. #nemabahceritakebetean
Esoknya pukul 7 terdengar suara mba" teriak" "Sarapan . . Sarapan yu sarapan diatas" oh my God apalah hotel ini, kami abaikan karena masih ngatuk. Dan dia pun datang lagi pada pukul 7.30 kali ini dengan mengetuk pintu aga kencang "Sarapannn mbaa mas nanti makanannya habis kami gak tanggung jawab" Ohhhhh Myyyyyy Goooodddddddddd
Jam 8 kami keluar kamar dan melihat kamar yang ada di sebrang kamar kami yang pintunya aga kerbuka, kamarnya terlihat seperti kamar hotel kasur beserta sprei dan bedcover ala hotel" berbintang dihadiahi dengan jendela kaca untuk view citylight kalo malam, Oh My Gooddd harusnya itu yang aku dapatkan #aarrggghhhhh
Photonya diambil dari google tapi ini memang benar adanya kamar yang ada disebrang kamar kami seperti ini
Setelah melihat kamar tetangga yang lebih hijau kamipun bergegas ke resto buat sarapan, sarapan yang disajiakan adalah nasi goreng dengan penyajian kurang menggairahkan namun rasa nasi gorengnya enak. Restonya bagus mungkin yang paling bagus disana, kalau malam sepertinya memang indah kalau aga sepi tidak seramai dan penuh semalam, photo dibawah diambil dari google juga tapi gak jauh beda lah .
Tak lama kemudian kamipun check out dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Pindul.
Sebelum kita berlibur ke suatu tempat pastilah kita googling" terlebih dahulu tempat" yang bagus atau intip" Itinerary di blogger" yang pernah mengunjungi tempat tersebut guna untuk mencari informasi sebanyak"nya tempat dan wisata apa aja yang menjadi idolah.
Saat searching tempat" dinner di Jogja melalui internet munculnya salah satu tempat yaitu "Bukit Bintan" karena begitu banyak postingan mengenai tempat itu dindapun berusaha menyocok"kan jadwal agar semua tempat tersambangi. Begini rencananya
Day 1 : Air Terjun Kedung Pedut & Kalibiru (tadinya kalo ada waktu mau ke waduk sermo)
Kegiatan : Main air di air terjun, Kalibiru emang buat maen mini playing fox dan selfih di pohon.
Dinner : Bukit Bintan
Day 2 : Goa Pindul explore goa hanya mengusuri goa aja 35 K, River Tubing menyusuri sungai Oya pakai ban gituh lumbanyan seru lah ada arusnya dikit 40K
Sunset di Pantai Indrayanti, kita ke pantai Pok Tunggal, menginap di hotel area pantai Indrayanti
Dinner : Seputaran Pantai Indrayanti
Day 3 : Sunset di Pantai Sundak dan Snorkling di Pantai Ngelambor
Kegiatan di hari pertama uda terurai dilaman yang lain, dinda ingin bercerita tentang bukit bintan ya. Dinda akhirnya memilih menginap di area Bukin Bintan karena besoknya mau pergi ke Goa Pindul, setelah perjalan yang melelahkan tiba lah kami di area Bukit Bintang berjajarlah warung" makan dengan view city light, kalau di Bandung pemandangan seperti ini bisa di dapat di area Punclut, Bukit Bintang Dago dan restoran" diarea dago atas.
Mari bahas Hotelnya dulu, namanya adalah Restaurant & Hotel Bukit Indah dinda pesan melalui Agonda.com segaja booking online supaya nanti gak repot cari" hotel. Dengan rasa lelah yang merajarela kami datang untuk check in, entah dimana front office nya yang pasti ini tidak terasa seperti hotel entah apa rate nya #bintang1 #bintang2 #bintang7 #bintangkejora saat akan check in susah benerr dah katanya tidak ada booking atas nama agonda.com dan atas nama dindapun tiada, dinda perlihatkan vouchernya lalu dia bilang adanya atas nama ester mba ester bukan ? Sudah dinda kasi tahu kalau nama dinda adalah Rosy namun mba nya ngeyel kalo dinda booking atas nama ester #ngeselinsumpah.
Setelah bersitegang dengan mba yang tadi akhirnya kamipun diberi kamar dan diantar dan ternyata kamar yang kami dapatkan memang kelas melati, kasur seadanya, seprai begitulah dan selimut begitulah kamar terasa panazz dan saluran TV pun beitulah #begitutidakmenggairahkan dan yang paling ngeselin adalah kita dapat kamar aquarium yaa aquarium #gordensangattipis sehingga orang diluar dapat bebas menengok aktifitas kita didalam kamar dan lampu luarpun mati sehingga jelaslah kami seperti berada dalam aquarium.
Karena tujuannya adalah untuk Dinner setelah istirahat dan mandi kamipun bergegas untuk makan malam romantik #khayalannya, setelah cek restoran ternyata restoran dihotel ini penuh sesak sekaleh sehingga dengan terpaksa kami cari tempat lain untuk Dinner dan setelah pilih" masuklah kami kesebuah cafe dengan view yang lumbayan terlihat hahahaa makanan yang ditawarkan biasa aja sey seperti nasi goreng dan nasi paketan ayam gitu, duduknya pun lesehan #hancursudahharapanuntukdinerromantisditemanicityview
Dinda berusaha untuk tidak bete dan menerima keadaan saja dinda pesan nasi cinta, dan bebep pesan nasi goreng makannya lumbayan enak dan harganya uda pasti mursidah. Cuma habis sekitar 50 an berdua.
inilah penampakan nasi cinta, terhiburlah hati ini
Udara disana ngga terlalu dingin karena berada di pinggir jalan seperti cafe yang ada dipuncak Bogor, dengan cityview yang cantik kita bisa melihat lampu" kota Jogja. Cafe ini sangat sederhana sekali namun tetap nyaman, ingin terasa indah atau tidak suatu tempat tergantung cara kita menghabiskan. Sebelah kiri dan kanan dinda mereka terlihat riang gembira tak terkira, ada yang datang bersama dengan teman tapi mesranya yang mereka saling curhat tentang gebetannya #padahaludalahmerekaajayangjadian #awalnyacurhatlalujadicemburu
Sebelahnya lagi ada keluarga bapak, ibu dan anaknya mereka terlihat sangat menikmati suasanya malam itu dan terlihat sangat bersyukur, dindapun harus seperti itu walau semua tidak sesuai dengan harapan bersyukur adalah cara yang paling bijaksana, manusia boleh berencana akhirnya Alloh lah yang menentukan dimana kita akan berada #pasangmimbar #goldenways
Setelah puas nongkrong kamipun kembali ke Hotel dan alangkah kagetnya kami setiba diHotel pintu masuk Hotel terkunci rapat sehingga kami tidak bisa masuk kedalam #ialahnamanyadikunci kami cari" orang tak satupun yang muncul kami cari" bel entah dimana ia berada setelah menunggu beberapa saat adalah mas" menengok kearah kami dan melempar senyum diapun membukakan pintu untuk kami padahal jam masih menunjukan pukul 11 malam tapi resto sudah tutup dan sepertinya hotelnyapun tutup. #nemabahceritakebetean
Esoknya pukul 7 terdengar suara mba" teriak" "Sarapan . . Sarapan yu sarapan diatas" oh my God apalah hotel ini, kami abaikan karena masih ngatuk. Dan dia pun datang lagi pada pukul 7.30 kali ini dengan mengetuk pintu aga kencang "Sarapannn mbaa mas nanti makanannya habis kami gak tanggung jawab" Ohhhhh Myyyyyy Goooodddddddddd
Jam 8 kami keluar kamar dan melihat kamar yang ada di sebrang kamar kami yang pintunya aga kerbuka, kamarnya terlihat seperti kamar hotel kasur beserta sprei dan bedcover ala hotel" berbintang dihadiahi dengan jendela kaca untuk view citylight kalo malam, Oh My Gooddd harusnya itu yang aku dapatkan #aarrggghhhhh
Photonya diambil dari google tapi ini memang benar adanya kamar yang ada disebrang kamar kami seperti ini
Setelah melihat kamar tetangga yang lebih hijau kamipun bergegas ke resto buat sarapan, sarapan yang disajiakan adalah nasi goreng dengan penyajian kurang menggairahkan namun rasa nasi gorengnya enak. Restonya bagus mungkin yang paling bagus disana, kalau malam sepertinya memang indah kalau aga sepi tidak seramai dan penuh semalam, photo dibawah diambil dari google juga tapi gak jauh beda lah .
Tak lama kemudian kamipun check out dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Pindul.
Pengalaman Naik Kereta Ekonomi Bandung - Jogja
Setelah tujuh tahun lamanya berpacaran, lama juga yaa *tolong ya jangan dicontoh hehehe tak sekalipun saya dan pacar saya pergi liburan berdua. Dan setelah 2 tahun menikahpun kami masih tetap tidak pernah liburan ber2, bukan karena tidak punya uang yaa *hahasombong tapi dikarenakan kita gak punya waktu *entah so sibuk atau kerja kuli yaa.
Akhirnya pada awal tahun 2016, dindaa mulai buka kalender dan merencanakan liburan ke Jogja, karena dinda berencana untuk backpeckeran tentunya transportasi yang dipilih adalah Kereta kelas Ekonomi donks.
Sedikit mengenang masa lalu mungkin pada tahun sekitar 2009/2010, pernah sekali dinda pergi dari Bandung ke Surabaya mengendarai kereta malam *miriplah kaya lagu dangdut ituu, iyaa yang ituu yang ada sesar nya, jangan mulai dehh jangan mulai goyang" bahu hahahaa
Pada saat itu pertama kalinya dinda naik kereta api bersama bebep untuk berkunjung kerumah adiknya di Surabaya, sore" abis pulang kuliah dinda langsung diboyong bebep ke stasiun Bandung. Suasana stasiun begitu gelap *iyalah kan magrib yaa, ramai sekali oleh" orang" *kebayangkan kalo ramainya oleh siluman, celeemmmmm hahahaa, banyak orang yang teriak" gak jelas entahlah apa yang ditawarkan.
Kita cari-cari gerbong setelah dapat kita masuk dan duduk dimana saja yang bangkunya kosong *kalo bangkunya ada bapak" atau ibu" jangan didudukin ya cynttttt, saat kereta mulai jalan masih banyak orang" yang naik walaupun saat itu kursi kereta sudah penuh jadilah banyak orang yang berdiri sehingga membuat gerbong padat dan sesak. Selama dalam perjalan dindapun mencoba tidur namun sulit sekali karena banyak bapak" yang melayangkan pandangannya kearah dinda, entahlah kenapa mereka seperti itu kepada dinda, membuat dinda sulit untuk merasa nyaman. Malam menjelang dan alangkah kagetnya dinda melihat kiri dan kanan banyak tubuh manusia tergeletak begitu saja sepanjang gerbong. Dalam hati dinda berkata " Oh MGA .. My Gusti Nu Agung kasian mereka bobonya beralaskan koran dan berbantal lengan". Sekalinya dinda tertidur tak lama kemudian terbangun lagi karena kereta berhenti dan masuklah pegangan asongan yang menjajakan barangnya sambil teriak" *iyalah nama juga dagang, kl keep silent orang yang mana tau dia jual apa, iya kan, iya in aja ya :) Begitulah pengalaman dinda naik kereta ekonomi Bandung-Surabaya. ************Tamat**************
Yang tamat yang masa lalu ya, pengalaman itu membuat dinda dan bebep enggan untuk naik kereta ekonomi, namun setahun kemarin dinda dapat info bahwa kereta ekonomi yang dulu sudah tidak seperti dulu, dia telah berubah katanya *uda insyaf kali ahhh.
Mulailah dinda booking kereta ekonomi jurusan Bandung-Jogja untuk PP 4&8 May 2016 pada bulan February, sengaja pesan jauh hari karena kereta kelas ekonomi cepet abisnya.
Tibalah saatnya untuk liburan, pertama kali dinda dateng ke stasiun Kiaracondong bayangan masa lalu sempat melintas namun langsung dinda tepis saja. Masuklah dinda kedalam stasiun nampak begitu sepiiii karna ternyata dinda datang terlambat semua orang sudah masuk kedalam gerbong hahahaa. Dinda cetak tiket lalu boarding namun ternyata dinda harus check in lagi *print tiket ulang menjadi tiket yang lebih kecil dibantu oleh petugas yang lumayan ramah.
Dinda dan bebep masuk ke ruang tunggu dan sebelumnya diperiksa identitas, nama yang ditiket harus sama dengan yang ada di KTP jadi jangan salah bawa KTP ya hehehe. Didalam gerbong sudah penuh dengan para penumpang dengan wajah yang penuh dengan keceriaan *ealahh ceria orang mau liburan. Ternyata memang benar kereta ekonomi kini telah berubah, orang sudah tidak perlu berebut kursi lagi sudah bisa duduk manis di no kursi yang sebelumnya telah dipesan. Suasana gerbong sangat kondusif, tiada lagi penumpang yang duduk di lorong, berdiri sambil melototin ataupun pedagang yang menjajakan cinta *ehhhh, untuk makanan jangan khawatir karena ada gerbong restorasi dengan makan yang enak dan harganya aga mahal hahahha jadi kalau bisa sebelum naik kereta makan all u can eat dlu di warteg atau di RM Padang dan jangan lupa beli cemilan. Penumpang duduk manis dibangkunya masing" kursinya yang saling berhadapan kadang membuat sedikit canggung karena harus bertatap muka dengan orang yang tidak dikenal untuk itu banyak sekali penumpang yang memejamkan mata, entah karena tidur atau menghindari kontak mata dengan penumpang lain. Namun setelah kereta melaju sekitar 1-2 jam suasana sudah lebih cair, mungkin karena sudah saling kenal kali ya lama" bukan hanya melempar pandangan tapi kamipun mulai saling tawar menawari makanan, melempar senyum, melempar bantal *saking uda kenalnya, lempar duit *biar kaya saweran
Perjalanan antar provinsi menggunakan kereta api Ekonomi sekarang menjadi menyenangkan walaupun setiap stasiun kota pasti berhenti dan bila ada lajur persilangan pastilah kereta ekonomi berhenti dan mempersilahkan kereta bisnis dan teman"nya lewat. Namun itu bukan masalah besar lah yaa yang penting dalam kereta kita aman, nyaman dan terkendali. Dan kitapun harus turut andil dalam menjaga kebersihan gerbong, mulai jangan buang sampah sembarangan sampai penggunaan toilet dengan baik *bila abis pakai toilet jangan meninggalkan jejak
Begitulah cerita dinda berkelana dengan kereta api Ekonomi, semoga kualitasnya dapat terjaga dan dapat lebih baik lagi yang tentunya berpihak pada rakyat kecil juga.
Akhirnya pada awal tahun 2016, dindaa mulai buka kalender dan merencanakan liburan ke Jogja, karena dinda berencana untuk backpeckeran tentunya transportasi yang dipilih adalah Kereta kelas Ekonomi donks.
Sedikit mengenang masa lalu mungkin pada tahun sekitar 2009/2010, pernah sekali dinda pergi dari Bandung ke Surabaya mengendarai kereta malam *miriplah kaya lagu dangdut ituu, iyaa yang ituu yang ada sesar nya, jangan mulai dehh jangan mulai goyang" bahu hahahaa
Pada saat itu pertama kalinya dinda naik kereta api bersama bebep untuk berkunjung kerumah adiknya di Surabaya, sore" abis pulang kuliah dinda langsung diboyong bebep ke stasiun Bandung. Suasana stasiun begitu gelap *iyalah kan magrib yaa, ramai sekali oleh" orang" *kebayangkan kalo ramainya oleh siluman, celeemmmmm hahahaa, banyak orang yang teriak" gak jelas entahlah apa yang ditawarkan.
Kita cari-cari gerbong setelah dapat kita masuk dan duduk dimana saja yang bangkunya kosong *kalo bangkunya ada bapak" atau ibu" jangan didudukin ya cynttttt, saat kereta mulai jalan masih banyak orang" yang naik walaupun saat itu kursi kereta sudah penuh jadilah banyak orang yang berdiri sehingga membuat gerbong padat dan sesak. Selama dalam perjalan dindapun mencoba tidur namun sulit sekali karena banyak bapak" yang melayangkan pandangannya kearah dinda, entahlah kenapa mereka seperti itu kepada dinda, membuat dinda sulit untuk merasa nyaman. Malam menjelang dan alangkah kagetnya dinda melihat kiri dan kanan banyak tubuh manusia tergeletak begitu saja sepanjang gerbong. Dalam hati dinda berkata " Oh MGA .. My Gusti Nu Agung kasian mereka bobonya beralaskan koran dan berbantal lengan". Sekalinya dinda tertidur tak lama kemudian terbangun lagi karena kereta berhenti dan masuklah pegangan asongan yang menjajakan barangnya sambil teriak" *iyalah nama juga dagang, kl keep silent orang yang mana tau dia jual apa, iya kan, iya in aja ya :) Begitulah pengalaman dinda naik kereta ekonomi Bandung-Surabaya. ************Tamat**************
Yang tamat yang masa lalu ya, pengalaman itu membuat dinda dan bebep enggan untuk naik kereta ekonomi, namun setahun kemarin dinda dapat info bahwa kereta ekonomi yang dulu sudah tidak seperti dulu, dia telah berubah katanya *uda insyaf kali ahhh.
Mulailah dinda booking kereta ekonomi jurusan Bandung-Jogja untuk PP 4&8 May 2016 pada bulan February, sengaja pesan jauh hari karena kereta kelas ekonomi cepet abisnya.
Tibalah saatnya untuk liburan, pertama kali dinda dateng ke stasiun Kiaracondong bayangan masa lalu sempat melintas namun langsung dinda tepis saja. Masuklah dinda kedalam stasiun nampak begitu sepiiii karna ternyata dinda datang terlambat semua orang sudah masuk kedalam gerbong hahahaa. Dinda cetak tiket lalu boarding namun ternyata dinda harus check in lagi *print tiket ulang menjadi tiket yang lebih kecil dibantu oleh petugas yang lumayan ramah.
Dinda dan bebep masuk ke ruang tunggu dan sebelumnya diperiksa identitas, nama yang ditiket harus sama dengan yang ada di KTP jadi jangan salah bawa KTP ya hehehe. Didalam gerbong sudah penuh dengan para penumpang dengan wajah yang penuh dengan keceriaan *ealahh ceria orang mau liburan. Ternyata memang benar kereta ekonomi kini telah berubah, orang sudah tidak perlu berebut kursi lagi sudah bisa duduk manis di no kursi yang sebelumnya telah dipesan. Suasana gerbong sangat kondusif, tiada lagi penumpang yang duduk di lorong, berdiri sambil melototin ataupun pedagang yang menjajakan cinta *ehhhh, untuk makanan jangan khawatir karena ada gerbong restorasi dengan makan yang enak dan harganya aga mahal hahahha jadi kalau bisa sebelum naik kereta makan all u can eat dlu di warteg atau di RM Padang dan jangan lupa beli cemilan. Penumpang duduk manis dibangkunya masing" kursinya yang saling berhadapan kadang membuat sedikit canggung karena harus bertatap muka dengan orang yang tidak dikenal untuk itu banyak sekali penumpang yang memejamkan mata, entah karena tidur atau menghindari kontak mata dengan penumpang lain. Namun setelah kereta melaju sekitar 1-2 jam suasana sudah lebih cair, mungkin karena sudah saling kenal kali ya lama" bukan hanya melempar pandangan tapi kamipun mulai saling tawar menawari makanan, melempar senyum, melempar bantal *saking uda kenalnya, lempar duit *biar kaya saweran
Perjalanan antar provinsi menggunakan kereta api Ekonomi sekarang menjadi menyenangkan walaupun setiap stasiun kota pasti berhenti dan bila ada lajur persilangan pastilah kereta ekonomi berhenti dan mempersilahkan kereta bisnis dan teman"nya lewat. Namun itu bukan masalah besar lah yaa yang penting dalam kereta kita aman, nyaman dan terkendali. Dan kitapun harus turut andil dalam menjaga kebersihan gerbong, mulai jangan buang sampah sembarangan sampai penggunaan toilet dengan baik *bila abis pakai toilet jangan meninggalkan jejak
Begitulah cerita dinda berkelana dengan kereta api Ekonomi, semoga kualitasnya dapat terjaga dan dapat lebih baik lagi yang tentunya berpihak pada rakyat kecil juga.
Langganan:
Postingan (Atom)